JAKARTA. PT Prima Java Kreasi atau yang lebih dikenal sebagai promotor acara hiburan Big Daddy, masih membuka peluang untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di tahun ini. Hal ini lantaran banyaknya proyek yang akan digarap oleh Big Daddy tahun ini, termasuk menggelar 14-16 konser musik ditambah dengan pembangunan gedung pertunjukan.Direktur Utama Prima Java Kreasi Michael Rusli bilang, pihaknya belum menentukan waktu pasti untuk menggelar IPO. Sebab, untuk sementara ini Big Daddy masih mengandalkan modal yang didapat dari induk usaha juga investor asing. Michael menyebutkan, pihaknya pada tahun 2012 lalu telah mendapatkan injeksi dana dari private equity perusahaan asal Singapura sebesar Rp 300 miliar yang setara dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Big Daddy selama lima tahun.Karena itu, lanjut Michael, pihaknya tidak terburu-buru untuk melakukan IPO. Dengan masuknya investor asing ini, kata Michael, komposisi kepemilikan asing menjadi sebesar 70%, sedangkan sisa 30% adalah milik lokal.
Big Daddy masih labil tentukan waktu IPO
JAKARTA. PT Prima Java Kreasi atau yang lebih dikenal sebagai promotor acara hiburan Big Daddy, masih membuka peluang untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di tahun ini. Hal ini lantaran banyaknya proyek yang akan digarap oleh Big Daddy tahun ini, termasuk menggelar 14-16 konser musik ditambah dengan pembangunan gedung pertunjukan.Direktur Utama Prima Java Kreasi Michael Rusli bilang, pihaknya belum menentukan waktu pasti untuk menggelar IPO. Sebab, untuk sementara ini Big Daddy masih mengandalkan modal yang didapat dari induk usaha juga investor asing. Michael menyebutkan, pihaknya pada tahun 2012 lalu telah mendapatkan injeksi dana dari private equity perusahaan asal Singapura sebesar Rp 300 miliar yang setara dengan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Big Daddy selama lima tahun.Karena itu, lanjut Michael, pihaknya tidak terburu-buru untuk melakukan IPO. Dengan masuknya investor asing ini, kata Michael, komposisi kepemilikan asing menjadi sebesar 70%, sedangkan sisa 30% adalah milik lokal.