Big Daddy tak gelar konser demi bangun gedung



JAKARTA. Setelah cukup lama tak terdengar kiprahnya, promotor musik PT Prima Java Kreasi, atau yang lebih akrab dengan nama Big Daddy Entertainment, menyatakan bakal membangun gedung pertunjukan akhir tahun nanti. Big Daddy tengah menjajaki pembicaraan serius dengan beberapa perusahaan dari luar negeri untuk merealisasikan proyek tersebut.

Jika tak ada aral, dalam dua bulan ke depan Big Daddy menargetkan perjanjian kerjasama bisa tercapai dengan salah satu mitranya. "Harapan kami bisa melakukan ground breaking tahun depan," ujar Presiden Direktur Big Daddy Entertainment Michael Rusli kepada KONTAN, pekan lalu.

Sayangnya, promotor musik itu belum mau membeberkan detail identitas mitra yang akan diajak bekerjasama. Hanya, perusahaan ini mengklaim mitra yang diajak bekerjasama sudah memiliki nama dalam bisnis pertunjukan dan dunia hiburan.


Yang pasti, Big Daddy memilih model kerjasama patungan alias joint venture dalam menggulirkan rencana pembangunan gedung pertunjukan tersebut. Masing-masing perusahaan nanti akan menutup kebutuhan investasi, dengan porsi 50:50.

Biaya gedung pertunjukan diperkirakan menelan investasi Rp 150 miliar. Rencana   Big Daddy adalah membangun dua gedung pertunjukkan. 

Gedung pertunjukan yang pertama akan berlokasi di Jakarta. Menurut roadmap perusahaan itu, gedung pertunjukan itu akan memiliki luas 100 meter (m) x 60 m. Sementara gedung pertunjukan kedua berada di luar Jakarta tapi masih di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Tiga alternatif lokasi yang menjadi bidikan adalah Sentul (Kabupaten Bogor), Bekasi dan Kota Bogor.

Bukan tanpa alasan Big Daddy ingin membangun gedung pertunjukan. Perusahaan yang batal mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia pada 2012 itu, menyatakan, dengan memiliki gedung pertunjukan, rencana menggelar konser akan lebih mudah. Lebih jauh lagi, perusahaan ini bisa menekan biaya operasional berupa sewa tempat.

Alasan lain Big Daddy adalah memperoleh pendapatan berulang alias recurring income. Ya, perusahaan ini memang berniat menyewakan gedung tersebut.

Hanya, Big Daddy belum bisa memaparkan target bisnis yang mungkin dikantongi dari bisnis menyewakan gedung pertunjukan. Michael memilih memberikan gambaran kinerja perusahaannya di tahun ini, yang diperkirakan melorot 10% dari pencapaian 2013. Alasan dia, Big Daddy tak mendapat cuan dari penyelenggaraan konser.

Tahun ini Big Daddy memang memilih tidak menyelenggarakan pertunjukan konser dengan alasan ingin fokus merealisasikan rencana membangun gedung pertunjukan. Alasan lain perusahaan tidak menggelar konser adalah situasi makro ekonomi Indonesia yang belum kondusif seusai kegiatan pemilihan umum (pemilu).

Namun, perusahaan itui menampik disebut berpangku tangan. "Sambil fokus mematangkan rencana membangun gedung pertunjukkan, kami membuat event kecil mingguan," papar Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina