JAKARTA. PT BII Finance Center boleh unjuk gigi. Di tengah perlambatan pertumbuhan pembiayaan, perseroan masih mampu mengantongi laba periode berjalan sebesar Rp 186,3 miliar pada kuartal III 2014 ini. Angka tersebut tumbuh sekitar 21% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan Keterbukaan Informasi, pertumbuhan laba yang positif ditopang oleh pendapatan dari dua lini usahanya, yakni pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Total pendapatan anak usaha PT Bank Internasional Indonesia Tbk ini tercatat naik 21,4%, yaitu dari Rp 446,9 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 542,6 miliar pada akhir September 2014. Adapun, pada periode yang sama, total beban ikut terkerek 20,8% atau menjadi Rp 293,7 miliar. Beban meningkat terutama berasal dari beban kerugian penurunan nilai, beban penyusutan dan beban komisi, termasuk juga beban pendanaan. Maklum, tahun ini, industri pembiayaan diwarnai dengan likuiditas cukup ketat dan kenaikan biaya dana.
BII Finance kantongi laba Rp 186,3 miliar
JAKARTA. PT BII Finance Center boleh unjuk gigi. Di tengah perlambatan pertumbuhan pembiayaan, perseroan masih mampu mengantongi laba periode berjalan sebesar Rp 186,3 miliar pada kuartal III 2014 ini. Angka tersebut tumbuh sekitar 21% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan Keterbukaan Informasi, pertumbuhan laba yang positif ditopang oleh pendapatan dari dua lini usahanya, yakni pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Total pendapatan anak usaha PT Bank Internasional Indonesia Tbk ini tercatat naik 21,4%, yaitu dari Rp 446,9 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 542,6 miliar pada akhir September 2014. Adapun, pada periode yang sama, total beban ikut terkerek 20,8% atau menjadi Rp 293,7 miliar. Beban meningkat terutama berasal dari beban kerugian penurunan nilai, beban penyusutan dan beban komisi, termasuk juga beban pendanaan. Maklum, tahun ini, industri pembiayaan diwarnai dengan likuiditas cukup ketat dan kenaikan biaya dana.