JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial mencatat pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada triwulan pertama sebesar 0,12% secara kuartalan (qtq) atau mencapai Rp 317,8 triliun. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tercatat 2,56%. Perlambatan tersebut dipicu oleh melambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial. Perlambatan pertumbuhan penjualan properti residensial tercermin dari menurunnya angka pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada sektor properti. Direktur Ritel Banking BII Maybank, Lani Darmawan mengungkapkan, secara market, pertumbuhan penyaluran KPR masih lesu. Ia berharap, pada triwulan II-2015, pertumbuhan penyaluran KPR akan mengalami kenaikan dibanding tiga bulan pertama tahun 2015 ini. Lani menambahkan, BII masih menargetkan pertumbuhan KPR sebesar 10% sepanjang tahun ini.
BII : Relaksasi LTV bisa picu pertumbuhan KPR
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial mencatat pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada triwulan pertama sebesar 0,12% secara kuartalan (qtq) atau mencapai Rp 317,8 triliun. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tercatat 2,56%. Perlambatan tersebut dipicu oleh melambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial. Perlambatan pertumbuhan penjualan properti residensial tercermin dari menurunnya angka pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada sektor properti. Direktur Ritel Banking BII Maybank, Lani Darmawan mengungkapkan, secara market, pertumbuhan penyaluran KPR masih lesu. Ia berharap, pada triwulan II-2015, pertumbuhan penyaluran KPR akan mengalami kenaikan dibanding tiga bulan pertama tahun 2015 ini. Lani menambahkan, BII masih menargetkan pertumbuhan KPR sebesar 10% sepanjang tahun ini.