Bikin Anak Cemas, Ini 3 Cara Mendisiplinkan Anak yang Salah dan Wajib Dihindari



MOMSMONEY.ID - Moms, ini 3 cara mendisiplinkan anak yang salah dan wajib dihindari.

Setiap hari, anak-anak selalu membutuhkan koreksi yang dapat mendorongnya untuk menjadi pribadi yang lebih positif.

Untuk membantu anak berkembang, metode disiplin yang tepat dan efektif perlu para orang tua terapkan. Sebaliknya, metode disiplin yang tidak seharusnya hanya akan membuat anak-anak menjadi bingung dan cemas.


Seorang terapis kecemasan bernama Chad Brandt, PhD, mengungkapkan bahwa ada 3 cara mendisiplinkan anak yang salah dan wajib dihindari. Simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: 5 Tips Nutrisi Agar Anak Tetap Sehat Saat Berpuasa, Terapkan ya Moms!

1. Disiplin fisik

Cara mendisiplinkan anak yang salah dan wajib dihindari pertama adalah disiplin fisik.

Penelitian terus menunjukkan bahwa memukul dan bentuk disiplin fisik lainnya tidak sehat untuk anak-anak. Bahkan, ada bukti yang mengungkapkan bahwa disiplin fisik dapat mengubah struktur otak anak dan memukul bukanlah metode yang efektif untuk mengubah perilaku ke arah positif.

Disiplin fisik dapat berkontribusi pada siklus perilaku buruk dengan mencontohkan tindakan yang cenderung membuat anak-anak dalam masalah tambahan jika mereka menirunya.

Meskipun mungkin anak-anak tidak menemukan jenis disiplin yang menyenangkan bagi mereka, namun kecemasan yang ditimbulkan oleh disiplin fisik dapat memperburuk masalah perilaku dengan membuat anak menjadi lebih tertutup.

Ketika anak-anak mendapatkan reaksi fisik dari orang tuanya, mereka akan mulai menyembunyikan perilaku mereka dari Anda. Atau, mereka bisa saja berbohong dan menutupi sesuatu karena tidak ingin dipukul.

Saat Anda menerapkan disiplin fisik, Anda bukan sedang mengajari anak cara mengubah perilaku, melainkan mengajarkan cara menghindari Anda.

Alih-alih mendisiplinkan anak secara fisik, sebaiknya Anda menunjukkan empati kepada anak dan tuntun mereka melalui cara-cara yang penuh kasih sayang supaya anak dapat menangani situasi serupa dengan lebih tepat di masa depan sekaligus meningkatkan penguatan positif.

2. Disiplin yang terlalu keras

Cara mendisiplinkan anak yang salah dan wajib dihindari kedua adalah disiplin yang terlalu keras.

Orang tua yang tidak menerapkan disiplin fisik bisa saja menggunakan disiplin alternatif yang tanpa disadari terlalu keras bagi anak-anak.

Misalnya, saat Anda menerapkan metode time-out untuk mendisiplinkan anak, mungkin saja Anda tergoda untuk membiarkan mereka terkurung di kamarnya terlalu lama karena sejumlah alasan. Padahal, time-out yang dilakukan melebihi batas waktu bisa menjadi kontraproduktif.

Menjadi terlalu ekstrem saat mendisiplinkan anak dapat menghasilkan kecemasan pada diri mereka. Jadi, pastikan Anda tidak menerapkan konsekuensi yang terlalu lama atau bahkan permanen.

Jika suatu hari anak Anda berperilaku sangat nakal, Anda tetap bisa mengambil hak istimewa yang biasanya mereka dapatkan (misalnya dessert) guna mendisiplinkan sekaligus menimbulkan rasa jera. Kendati begitu, bukan berarti Anda harus berhenti memberikan mereka dessert selama seminggu penuh atau bahkan lebih lama lagi.

Baca Juga: Tingkatkan Kekuatan Otak, Ini 6 Manfaat Membacakan Buku untuk Bayi Sebelum Tidur

3.  Disiplin yang inkonsisten

Cara mendisiplinkan anak yang salah dan wajib dihindari ketiga adalah disiplin yang inkonsisten.

Aspek terpenting dari disiplin adalah konsisten dengan aturan dan konsekuensi. Faktanya, konsistensi akan menjadi lebih penting daripada konsekuensi spesifik terutama bagi anak-anak yang lebih muda.

Sebaliknya, ketika aturan dan harapan terus berubah, anak-anak bisa menjadi cemas bahkan ketika mereka berperilaku dengan tepat.

Jika orang tua menunda mendisiplinkan anak ketika anak menunjukkan reaksi yang mengundang simpati, anak pun akan merasa memiliki kebebasan untuk melakukan apa saja.

Pada saat anak sudah merasa benar-benar terbebas dari proses pendisiplinan namun orang tuanya tiba-tiba membentak atau memarahinya, maka tidak heran jika anak akan kebingungan menghadapi sikap orang tuanya yang berubah-ubah.

Saat kebingungan dikombinasikan dengan ketakutan, itu akan mengembangkan kecemasan dalam diri anak. Sebaliknya, kejelasan dan kepositifan akan menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk belajar mengakui dan tumbuh dari kesalahan.

Itulah 3 cara mendisiplinkan anak yang salah dan wajib dihindari oleh para orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ana Risma