KONTAN.CO.ID - LONDON. Pangeran Harry berbicara tentang "pembocoran dan penanaman cerita" sebagai bagian dari "permainan kotor" dalam trailer baru serial Harry dan Meghan di Netflix.

Melansir BBC, dia menggambarkan rasa sakit dan penderitaan wanita yang menikah di institusi ini dengan mengacu pada istrinya, Meghan, dan ibunya, Putri Diana, dan pengalaman mereka dalam kehidupan kerajaan.

Masalah bangsawan dan ras diangkat, dengan seorang komentator mengatakan: "Ini tentang kebencian. Ini tentang ras."

Seri enam bagian dimulai pada hari Kamis.

Cuplikan terbaru dari Duke dan Duchess of Sussex mengungkapkan serangkaian komentar keras yang mengacu  kepada Keluarga Kerajaan.

Sebaliknya ada komentar yang mengklaim "ada perang melawan Meghan untuk menyesuaikan dengan agenda orang lain".

Baca Juga: Pangeran William dan Kate Middleton Terbuka untuk Kedatangan Bayi ke-4

Di atas gambar bangsawan senior di balkon Istana Buckingham, Pangeran Harry berkata: "Ada hierarki keluarga. Anda tahu ada bocoran, tapi ada juga penanaman cerita."

Pangeran Harry dan Meghan, yang bukan lagi "bangsawan pekerja", tidak diizinkan masuk ke balkon simbolis itu untuk perayaan Platinum Jubilee mendiang Ratu Elizabeth.

Trailer sebelumnya minggu lalu menarik komentar tentang pilihan gambar berwajah kaku dari Catherine, Princess of Wales dan teaser terbaru ini menyertakan foto keras lainnya, bersama Camilla, Permaisuri Ratu, dan Sophie, Countess of Wessex.

Serial ini dirilis dalam dua bagian dari tiga episode, yang pertama pada 8 Desember pukul 08.00, dan seminggu kemudian pada 15 Desember.

Cuplikan terbaru menunjukkan narasi cepat tentang hubungan sulit pasangan itu dengan bangsawan lain, media, dan publik - yang berakhir dengan Pangeran Harry dan Meghan pindah ke AS.

Baca Juga: Kapan Raja Charles III Bakal Dinobatkan Sebagai Raja Inggris?

Hal itu dimulai dengan Meghan yang diterima dengan hangat oleh publik - diperlakukan seperti "bintang rock kerajaan".

Tapi kemudian hal itu menunjukkan perubahan besar, dengan Pangeran Harry berbicara tentang kebocoran dan cerita yang ditanam. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie