KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Charles Schwab, Vanguard, dan pialang daring lainnya melaporkan gangguan layanan pada hari Senin (5/8), membuat frustrasi investor yang ingin bertransaksi. Senin (5/8), banyak investor yang ingin membuang apa pun yang berisiko mulai dari saham hingga kripto karena kekhawatiran akan resesi Amerika Serikat (AS). Aplikasi perdagangan mengonfirmasi bahwa beberapa pengguna mengalami masalah saat masuk ke akun mereka. Tetapi, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai masalah ini. Indeks utama Wall Street anjlok pada hari Senin karena data ekonomi yang lemah, laba kuartal kedua yang suram dari raksasa teknologi, dan ketegangan geopolitik menghidupkan kembali kekhawatiran tentang resesi dan meredam harapan soft landing.
Indeks volatilitas CBOE, pengukur ketakutan Wall Street, berada pada level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Di awal sesi hari Senin, indeks volatilitas CBOE mencapai level tertinggi sejak Maret 2020. Serangan volatilitas pasar yang ekstrem terkadang dapat memicu masalah teknis seperti itu. Gangguan teknis menimbulkan pertanyaan tentang kapasitas pialang untuk menangani volume tinggi. Baca Juga: Wall Street Anjlok pada Senin (5/8), Kekhawatiran Resesi Semakin Mencekam Gangguan seperti itu sering kali memancing kemarahan investor ritel, yang mungkin ingin membeli saat harga sedang turun atau mengakhiri posisi mereka. Beberapa pengguna menggunakan platform media sosial X pada hari Senin untuk mengeluhkan gangguan tersebut. Sementara beberapa berjanji untuk mencari alternatif. Komisi Sekuritas dan Bursa atawa Securities and Exchange Commistion (SEC) sedang melacak perkembangan tersebut, kata juru bicara regulator kepada Reuters. "Kami secara aktif memantau agar pasar berfungsi dengan tertib," kata juru bicara tersebut. Baca Juga: Indeks Nikkei Mencatat Penurunan Terbesar Sejak Black Monday 1987