Bikin pesawat, Ilham Habibie cari investor



JAKARTA. Ilham Habibie, putra mantan Presiden BJ Habibie tengah mencari pendanaan untuk melancarkan bisnis pesawat terbang. Saat ini, Ilham masih berusaha mencari alternatif pendanaan dari pemerintah maupun menggandeng pihak swasta.

Lewat PT Regio Aviasi Industri, Ilham saat ini sedang membangun prototipe pesawat terbang R80. Targetnya proyek ini bisa komersial pada tahun 2021. Untuk itu, Ilham membutuhkan investasi senilai US$ 700 juta.

"Kenapa produksi lama? Karena harus memenuhi berbagai regulasi penerbangan yang memiliki banyak syarat ketat," kata Ilham kepada KONTAN, Kamis (10/9).


Dalam rangka mencari alternatif pendanaan itu, mantan Presiden BJ Habibie pun telah menyampaikan persoalan ini kepada Presiden Joko Widodo. Namun, belum menemukan kesepakatan soal kelanjutan proyek ini.

Kini, PT Regio Aviasi Industri berencana menawarkan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pesawat terbang PT Dirgantara Indonesia. Adapun bentuk kerjasamanya adalah: PT DI mendapatkan saham PT Regio Aviasi Industri tanpa perlu ada suntikan modal.

"Modalnya bisa dalam bentuk sarana produksi, dan memberdayakan tenaga ahli pesawat terbang PT DI," imbuh Ilham.

Selain mengajak PTDI, Ilham melakukan penjajakan kerjasama dengan swasta. Sayang, Ilham enggan mengungkap nama perusahaan swasta tersebut.

Saat ini yang tercatat sebagai investor PT Regio Aviasi Industri ini adalah perusahaan induk, yakni PT Ilthabi Rekatama. Walaupun saat ini Ilham dan timnya masih dalam proses pembuatan prototipe, namun Ilham menggadang-gadang telah mendapatkan komitmen pesanan pesawat R80. "Hingga kini sudah ada tiga maskapai yang memesan pesawat terbang R80, jumlahnya 155 unit," klaim Ilham.

Maskapai yang disebut-sebut telah memesan R80 itu adalah; Nam Air yang memesan 100 unit, Kalstar memesan 25 unit, dan Trigana Air memesan 20 unit. Adapun harga jual R80 ditaksir antara US$ 22 juta-US$ 25 juta.

Perlu diketahui, pesawat R80 ini berkapasitas penumpang 80 - 90 orang ini memiliki daya jelajah terbang hingga sejauh 1000 mil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan