JAKARTA. Pengembangan pesawat Prop 80 atau R80 yang direncanakan PT Regio Aviasi Industri (RAI) nakal memerlukan biaya yang cukup besar. Presiden Direktur PT DIrgantara Indonesia (PTDI) Budi Santoso yang merupakan kontraktor pesawat R80 mengungkapkan untuk anggaran pengembangan pesawat sejenis dengan R80 mencapai US$ 1,5 miliar-US$ 2 miliar. "Kami belum menghitung, tapi untuk pesawat sejenis kurang lebih sebesar itu,"ungkap Budi kepada KONTAN, Jumat(31/7). Namun, Budi memastikan RAI tak akan menanggung semua biaya itu sendiri. Nantinya PTDI juga akan menggelontorkan danauntuk pembuatan R80. Namun Budi tidak menjelaskan secara rinci pembagian biaya pengembangan pesawat ini.
Bikin pesawat perintis butuh dana US$ 2 miliar
JAKARTA. Pengembangan pesawat Prop 80 atau R80 yang direncanakan PT Regio Aviasi Industri (RAI) nakal memerlukan biaya yang cukup besar. Presiden Direktur PT DIrgantara Indonesia (PTDI) Budi Santoso yang merupakan kontraktor pesawat R80 mengungkapkan untuk anggaran pengembangan pesawat sejenis dengan R80 mencapai US$ 1,5 miliar-US$ 2 miliar. "Kami belum menghitung, tapi untuk pesawat sejenis kurang lebih sebesar itu,"ungkap Budi kepada KONTAN, Jumat(31/7). Namun, Budi memastikan RAI tak akan menanggung semua biaya itu sendiri. Nantinya PTDI juga akan menggelontorkan danauntuk pembuatan R80. Namun Budi tidak menjelaskan secara rinci pembagian biaya pengembangan pesawat ini.