KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AOP) baru saja meluncurkan platform
e-commerce lewat www.astraotoshop.com. Platform ini juga tersedia lewat aplikasi di Android dan IOS. Platform ini menghadirkan dua fitur untuk penjualan
spare parts dan pemasangan. Segala kebutuhan otomotif untuk mobil dan motor tersedia, mulai dari aki, ban, oli,
shock absorber, kampas rem, filter dan suku cadang lain. Tak hanya bisnis untuk ke konsumen langsung (B2C) tapi juga
bussiness to bussiness (B2B) dengan toko atau bengkel
offline. Saat ini pemilik toko dapat memesan
spareparts lewat portal ini.
Yusak Kristian, Direktur Astra Otoparts menjelaskan saat ini sudah lebih dari 7.000 toko (outlet) dari Jawa dan Bali yang sudah tergabung di aplikasi ini. Diharapkan nantinya ada lebih 10 ribu outlet yang bisa tergabung di marketplace ini. "Jadi tidak hanya ke konsumen langsung tapi juga pemilik toko kita harapkan bisa tumbuh bersama lewat bisnis ini," kata Yusak, Jumat (2/11). Sayangnya untuk nilai investasi dari aplikasi ini belum dibeberkan. Yusak mengaku investasi aplikasi ini merupakan bagian dari belanja modal Astra Otoparts tahun ini. "Kami harap lewat aplikasi ini bisa mengubah perilaku konsumen tak hanya membeli produk di toko tetapi juga bisa lewat
online," jelasnya. Saat ini terdapat 10 gudang (
warehouse) untuk menyimpan dan juga menyuplai komponen Astra Otoparts. Dengan rincian satu Central distribution center (CDC) di Cibitung, regional distribution center (RDC) di Bandung, Surabaya dan Semarang. Serta enam kota
distribution center kecil yang juga ikut mendistribusi. Sementara dari segi brand produk Yusak mengaku masih bisa bertambah. Namun akan fokus untuk menjual produk dari bisnis Astra group. Merk yang saat ini masuk masih dari grup Astra yakni Aspira, Aspira Exposio, Aspira Premio, Akebono, Federal Parts, GS Astra, Incoe, KYB, Pirelli, dan Shell Helix Astra.
Mengenai bisnis Astra Otoparts sampai akhir tahun, Yusak mengaku tak akan jauh berbeda dengan pertumbuhan emiten berkode saham AUTO di kuartal III-2018. Dari laporan keuangan AUTO tercatat pendapatan bersih AUTO sebanyak Rp 11,5 triliun atau naik dari periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp 9,97 triliun. Sedangkan laba bersih AUTO juga meningkat 12% menjadi Rp 414 miliar. Yusak mengaku hal ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari membaiknya kinerja penjualan pasar pabrikan otomotif (OEM/
original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM/
replacement market). "Meski pasar otomotif stagnan tapi kami masih tetap bertumbuh," jelasnya. Tahun depan AUTO juga berencana ekspansi gerai Shop and Drive. Tahun ini ada 370 gerai Shop and Drive. Ditargetkan tahun depan minimal ada 20 outlet baru. "Akhir tahun depan menuju 390 gerai-400 gerai Shop and Drive," kata Yusak. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi