Bila Google keluar dari Australia, Bing siap jadi pengganti



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Rencana Australia memperbarui undang-undang terhadap perusahaan teknologi, membuat Google Alphabet Inc mengancam hengkang dari benua kanguru. Melihat peluang, Microsoft Corp dengan produk pencariannya Bing bersedia mengisi kekosongan bila Google benar-benar cabut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada hari Senin (1/2) seperti pemberitaan Reuters. Lewat RUU itu, Google dan Facebook diminta untuk membayar komisi untuk pemberitaan lokal yang turut menjadi konten mesin pencari itu.

“Saya dapat memberi tahu Anda, Microsoft cukup percaya diri, ketika saya berbicara dengan CEO Microsoft Satya Nadella. Kami hanya ingin aturan di dunia digital sama dengan yang ada di dunia nyata, di dunia fisik,” kata Morrison kepada wartawan di Canberra, tanpa memberikan detail lebih lanjut tentang percakapan tersebut.


Baca Juga: Perbaikan kinerja berlanjut, Ekspor Korea Selatan tumbuh 11,4% yoy pada Januari 2021

Seorang juru bicara Microsoft mengkonfirmasi diskusi itu terjadi tetapi menolak berkomentar, karena perusahaan tidak terlibat langsung dalam undang-undang itu.

“Kami menyadari pentingnya sektor media yang dinamis dan jurnalisme demi kepentingan publik dalam demokrasi. Kami menyadari tantangan yang dihadapi sektor media selama bertahun-tahun melalui perubahan model bisnis dan preferensi konsumen,” kata juru bicara tersebut.

Perwakilan Google tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Sehari sebelumnya, bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan CEO Facebook Mark Zuckerberg telah meminta pertemuan untuk membahas undang-undang tersebut. Ia mengaku pemerintah dan Facebook telah berbicara, tetapi dia tidak akan mundur atas perubahan tersebut.

Selanjutnya: Tegangan tinggi di zona pertahanan Taiwan antara AS dan China!

Editor: Tendi Mahadi