JAKARTA. Harga ayam broiler saat ini memang merupakan rekor terendah dalam setahun belakangan ini. Menurut pantauan Amien Hasan Bukhori, staf senior Pusat Informasi Pasar Unggas (Pinsar), penurunan tersebut mulai terasa bulan Maret lalu. Soalnya, pada bulan Februari, harga ayam broiler di tingkat peternak sempat naik ke sekitar Rp 13.000 per kg. Harga sebesar ini cukup menguntungkan peternak. "Namun, jika sudah di bawah Rp 11.000, peternak sudah rugi," katanya.Itulah sebabnya, Amien khawatir, jika harga ayam yang cukup rendah ini berlangsung cukup lama, akan banyak peternak ayam broiler yang gulung tikar. Toh Ketua Umum Pinsar Hartono melihat, penurunan harga kali ini merupakan fenomena biasa. "Saya yakin bulan Mei ini harga akan naik lagi karena akan terjadi lagi keseimbangan demand and supply," katanya. Soalnya, menurut Hartono, dengan rendahnya harga di bulan Maret dan April ini, otomatis para peternak akan mengurangi pasokan mereka. "Saya perkirakan penurunan pasokan ayam bulan Mei besok bisa sekitar 15%," katanya.Secara umum, menurut Hartono, selama Januari-April ini, kondisi harga ayam memang tidak terlalu bagus karena seringkali hanya berkisar Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kg. "Kalau toh mencapai Rp 13.000, itu hanya sebentar saja," timpal Djody.Sementara, level harga impas atau break even poin (BEP) sekarang ini adalah sekitar Rp 11.000 per kg. Perinciannya Rp 4.000 adalah harga day old chick (DOC) dan antara Rp 4.800 hingga Rp 5.000 harga pakan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bila Harga Ayam Terus Rendah, Peternak Bakal Gulung Tikar
JAKARTA. Harga ayam broiler saat ini memang merupakan rekor terendah dalam setahun belakangan ini. Menurut pantauan Amien Hasan Bukhori, staf senior Pusat Informasi Pasar Unggas (Pinsar), penurunan tersebut mulai terasa bulan Maret lalu. Soalnya, pada bulan Februari, harga ayam broiler di tingkat peternak sempat naik ke sekitar Rp 13.000 per kg. Harga sebesar ini cukup menguntungkan peternak. "Namun, jika sudah di bawah Rp 11.000, peternak sudah rugi," katanya.Itulah sebabnya, Amien khawatir, jika harga ayam yang cukup rendah ini berlangsung cukup lama, akan banyak peternak ayam broiler yang gulung tikar. Toh Ketua Umum Pinsar Hartono melihat, penurunan harga kali ini merupakan fenomena biasa. "Saya yakin bulan Mei ini harga akan naik lagi karena akan terjadi lagi keseimbangan demand and supply," katanya. Soalnya, menurut Hartono, dengan rendahnya harga di bulan Maret dan April ini, otomatis para peternak akan mengurangi pasokan mereka. "Saya perkirakan penurunan pasokan ayam bulan Mei besok bisa sekitar 15%," katanya.Secara umum, menurut Hartono, selama Januari-April ini, kondisi harga ayam memang tidak terlalu bagus karena seringkali hanya berkisar Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kg. "Kalau toh mencapai Rp 13.000, itu hanya sebentar saja," timpal Djody.Sementara, level harga impas atau break even poin (BEP) sekarang ini adalah sekitar Rp 11.000 per kg. Perinciannya Rp 4.000 adalah harga day old chick (DOC) dan antara Rp 4.800 hingga Rp 5.000 harga pakan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News