Bila inflasi rendah, DPR berharap BI rate kembali dipangkas



JAKARTA. Bila tingkat inflasi rendah, anggota Komisi IX DPR Kemal Azis Stamboel meminta Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan pada November mendatang. Dia berharap pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.Saat ini, Kemal yang juga Wakil Ketua Panitia Kerja Inflasi dan Suku Bunga DPR mengatakan, suku bunga di Indonesia masih tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Menurutnya, suku bunga yang tinggi itu telah menurunkan daya saing produk nasional.Karena itu, dia berharap pemangkasan BI rate bisa menjadi stimulus bagi pengusaha untuk bersaing dengan produk luar negeri yang memiliki akses modal murah. "Saya kira BI jangan terlalu khawatir bahwa penurunan BI rate akan membuat capital outflow semakin deras dan melemahkan rupiah. Ini sudah tidak terbukti sebelumnya," katanya, Senin (31/10).Kemal juga menyambut positif tren penurunan suku bunga kredit terutama modal kerja. Sebagaimana diketahui, BI melaporkan hingga triwulan III-2011 bank asing dan bank campuran ternyata telah memberikan suku bunga kredit modal kerja rata-rata sejak awal 2011 hingga September 2011 berada di bawah 10%. Suku bunga kredit rupiah bank asing dan campuran untuk kredit modal kerja data terakhir tercatat sebesar 9,34%. Selama 2011 ini bank asing dan bank campuran rata-rata memberikan kredit modal kerja di posisi 9%.Dibandingkan bank milik negara maupun bank umum lainnya suku bunga kredit modal kerja bank asing yang paling rendah. Suku bunga kredit modal kerja bank BUMN berdasarkan data terakhir mencapai 12,61% sedangkan suku bunga kredit modal kerja bank umum mencapai 12,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can