Bila tak ada pencadangan, laba operasional BNI capai Rp 16,13 triliun per Juni 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mampu mencatatkan kinerja positif hingga paruh pertama 2021. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar bilang, pertumbuhan laba bersih BNI mencapai 12,8% year on year (yoy) dari Rp 4,45 triliun menjadi Rp 5,02 triliun per Juni 2021.

“Kalau dilihat laba operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP), ini yang selalu dijadikan penilaian perbankan. Sebelum dicadangkan, laba kami sudah tumbuh 24,4% secara year on year dari Rp 12,91 triliun menjadi Rp 16,13 triliun,” ujar Royke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI pada Kamis (9/9).

Kenaikan ini sebagai sinyal kemampuan BNI mampu meningkatkan laba sebelum pencadangan. Selain itu, aset di semester I 2021 tumbuh 5% yoy menjadi Rp 875,13 triliun. Kredit naik 4,5% yoy jadi Rp 569,73 triliun di semester 1-2021. 


Sedangkan dana pihak ketiga naik 4,5% yoy menjadi Rp 646,57 triliun. Adapun kualitas kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di level 3,9% per Juni 2021. 

“Kami juga melakukan langkah prudent dan konservatif dengan melakukan NPL coverage ratio lebih hingga 215,3% per semester 1-2021. Guna mitigasi risiko kredit ke depannya. Di sisi likuiditas juga baik, kita punya loan to deposit ratio (LDR) di level 87,8%,” kata Royke. 

 
BBNI Chart by TradingView

Selanjutnya: Bos BNI: Bila tak lakukan penguatan modal, rating BBNI bisa turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat