Bila Tak Ada Resesi Global, OJK Optimistis Kredit Perbankan Lanjut Tumbuh di 2023



KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih yakin perbankan masih akan melanjutkan pertumbuhan pada tahun depan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau fungsi intermediasi masih mengalami pertumbuhan saat ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana menyatakan saat ini kredit perbankan sudah mengalami pertumbuhan 12% year on year (YoY) per Oktober 2022.

“Sehingga harapannya, kalau tidak ada sesuatu pemburukan yang luar biasa secara global, pertumbuhan kredit ini bisa kita pertahankan di tahun depan. Kelihatan dana pihak ketiga juga masih naik,” ujar Dian pada acara 50th ASEAN Banking Council (ABC) Meeting pada Jumat (2/12).


Regulator berharap situasi politik dan ekonomi global bisa semakin membaik ke depannya. Hal ini tercermin dari sinyal Federal Reserved menyatakan tidak akan menaikkan lagi tingkat suku bunga secara agresif.

Meaning, inflasi sudah mereka kendalikan dan kita sekarang tunggu, mungkin China membuka ekonominya dengan zero Covid policy yang memang sedikit mengganggu supply chain disruption-nya lumayan karena kerjasama kerja China-Indonesia cukup signifikan,” tambah Dian.

Baca Juga: OJK Rilis Aturan Permohonan Pailit dan Penundaan Bayar Utang Perusahaan Efek

OJK melihat perbankan cukup bagus karena appetite investor asing masuk lembaga perbankan Indonesia masih cukup besar. Ia membocorkan, pada minggu depan, OJK akan menerima tamu yang ingin melakukan investasi di sektor perbankan.

“Jadi saya sektor perbankan kita ini sangat dan masih menjadi primadona sebenarnya jika dinilai secara global ya, secara regional South East Asia,” paparnya.

Bank Indonesia (BI) memantau intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan dan mendukung pemulihan ekonomi. Pertumbuhan kredit pada Oktober 2022 tercatat sebesar 11,95% yoy.

Ini ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan hampir seluruh sektor ekonomi.  Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,4% yoy.

Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar. Seiring dengan membaiknya appetite perbankan dalam penyaluran kredit terutama di sektor Industri, Perdagangan dan Pertanian.

Baca Juga: OJK Siapkan Sanksi Tegas untuk Wanaartha Life

Sedangkan dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut. Kinerja korporasi tercermin dari perbaikan kemampuan membayar, tingkat penjualan, dan belanja modal, terutama di sektor Pertambangan dan Perdagangan.

Sedangkan kinerja rumah tangga tercermin dari konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM pada Oktober 2022 tercatat sebesar 17,50% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari