KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia tengah tertekan. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya tingkat ekspor CPO Indonesia pada September 2018 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kondisi ini terjadi karena penurunan pembelian. Namun mengingat Malaysia akan meneken pengurangan bea tarif, maka Indonesia harus gencar mengincar perjanjian dagang terutama dengan mitra India. Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyampaikan Malaysia akan menikmati pengurangan tarif bea masuk masing-masing 5% untuk CPO dan refined product-nya sebagai buah dari Free Trade Agreement (FTA) yang efektif diberlakukan 1 Januari 2019. Maka, bila Indonesia tidak berupaya untuk memperkuat hubungan bilateralnya, bisa kehilangan kesempatan untuk mempertahankan pasar India yang jadi top importir CPO Indonesia.
Bila tak memperkuat hubungan bilateral, Indonesia bisa kehilangan pasar India
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia tengah tertekan. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya tingkat ekspor CPO Indonesia pada September 2018 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kondisi ini terjadi karena penurunan pembelian. Namun mengingat Malaysia akan meneken pengurangan bea tarif, maka Indonesia harus gencar mengincar perjanjian dagang terutama dengan mitra India. Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyampaikan Malaysia akan menikmati pengurangan tarif bea masuk masing-masing 5% untuk CPO dan refined product-nya sebagai buah dari Free Trade Agreement (FTA) yang efektif diberlakukan 1 Januari 2019. Maka, bila Indonesia tidak berupaya untuk memperkuat hubungan bilateralnya, bisa kehilangan kesempatan untuk mempertahankan pasar India yang jadi top importir CPO Indonesia.