KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengamati pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) hingga naiknya US Treasury, taper tantrum disebut-sebut berpotensi terjadi. Taper tantrum bisa diartikan gejolak pasar ketika bank sentral mulai mengetatkan kebijakan. Meskipun sejumlah indikator pasar seperti US treasury yang naik 1,6% dan mendekati target inflasi The Fed yakni 2%, sejumlah analis menilai taper tantrum belum akan terjadi dalam waktu dekat ini. Investment Specialist Sucorinvest Asset Management Toufan Yamin mengatakan, jika berkaca pada tapering yang terjadi di 2013, dampaknya terhadap ekonomi tidak terlalu signifikan. Padahal, sebenarnya perekonomian waktu itu masih membutuhkan stimulus.
Bila taper tantrum terjadi, bagaimana dampaknya ke pasar saham Indonesia?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengamati pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) hingga naiknya US Treasury, taper tantrum disebut-sebut berpotensi terjadi. Taper tantrum bisa diartikan gejolak pasar ketika bank sentral mulai mengetatkan kebijakan. Meskipun sejumlah indikator pasar seperti US treasury yang naik 1,6% dan mendekati target inflasi The Fed yakni 2%, sejumlah analis menilai taper tantrum belum akan terjadi dalam waktu dekat ini. Investment Specialist Sucorinvest Asset Management Toufan Yamin mengatakan, jika berkaca pada tapering yang terjadi di 2013, dampaknya terhadap ekonomi tidak terlalu signifikan. Padahal, sebenarnya perekonomian waktu itu masih membutuhkan stimulus.