Bill Gates juluki virus corona sebagai patogen yang muncul sekali dalam satu abad



KONTAN.CO.ID - CHICAGO. Filantropis Bill Gates pada hari Jumat (28/2/2020) mendesak negara-negara kaya untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam memperkuat sistem kesehatan mereka. Tentunya dengan harapan, hal ini bisa memperlambat penyebaran virus corona, yang menurut Gates mulai berlaku seperti patogen yang muncul "sekali dalam satu abad".

"Dengan membantu negara-negara di Afrika dan Asia Selatan bersiap-siap dari sekarang, kita dapat menyelamatkan nyawa dan juga memperlambat sirkulasi global virus ini," ujar Gates, mantan CEO Microsoft Corp, dalam artikel yang diterbitkan di sebuah editorial Journal Kedokteran di New England.

Virus corona yang pertama kali muncul di Tiongkok dan kini telah menyebar ke puluhan negara jauh lebih sulit untuk dihentikan daripada virus serupa yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) atau Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), tulis Gates. Yayasan Bill dan Melinda Gates telah menjanjikan dana senilai US$ 100 juta untuk memerangi wabah tersebut.


Baca Juga: Berikut asuransi yang beri perlindungan terhadap virus corona

Imbauan Gates digemakan pada hari Jumat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengatakan risikonya sangat tinggi bahwa virus itu akan menyebar dan memiliki dampak global.

WHO meminta pemerintah untuk segera bertindak untuk mengendalikan virus sebelum menyebar luas. Tindakan semacam itu dapat memperlambat virus, memberi negara lebih banyak waktu untuk bersiap, kata para pejabat.

Baca Juga: Menkes: Tak ada pembatasan kegiatan di Depok

"Sistem kesehatan di seluruh dunia tidak siap," ujar Dr Mike Ryan, kepala program kedaruratan WHO.

Gates mengatakan dunia perlu berinvestasi dalam pengawasan penyakit dan teknologi yang lebih baik untuk mempercepat pengembangan vaksin dan obat yang aman dan efektif.

Selain solusi teknis, Gates menyerukan upaya diplomatik yang lebih baik untuk mendorong kolaborasi internasional dan berbagi data, dan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk obat-obatan dan vaksin yang akan memberikan insentif kepada perusahaan swasta untuk melakukan upaya tersebut.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie