Bima Finance yakin lampaui target 2015



JAKARTA. Bisnis PT Bima Multi Finance masih bisa melaju tahun ini, kendati daya beli masyarakat menurun akibat kelesuan ekonomi. Lihat saja, pembiayaan Bima Finance yang diprediksi melampaui target tahun ini.

Direktur Utama PT Bima Multi Finance Wina Ratnawati mengatakan, pihaknya telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,1 triliun per Oktober tahun ini atau tumbuh 37,5% secara tahunan. Pada periode sama 2014, kredit yang digelontorkan Bima Finance sebesar Rp 800 miliar.

Melihat pencapaian hingga Oktober 2015, Wina yakin, penyaluran pembiayaan Bima  Finance hingga akhir 2015 bisa melebihi target. Hitungan dia, kredit bisa mencapai sebesar 110% dari target. "Harapan kami, Bima Finance bisa tutup pembiayaan di angka Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,3 triliun. Kami optimistis," ujar Wina, Kamis (26/11).


Dari seluruh pembiayaan yang disalurkan, sebanyak 60% mengalir ke pembiayaan mobil bekas. Sedangkan sisanya 40% untuk membiayai motor bekas. Portofolio pembiayaan ini tak akan berubah hingga tahun depan.

Kendati kredit mengalir deras, rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) tetap rendah. Sampai bulan lalu, Bima Finance mencatatkan NPF sebesar 0,84%. "Kami memang selektif dalam menyalurkan pembiayaan, sehingga angka NPF terkendali," kata Wina.

Tahun depan, perusahaan ini membidik target pembiayaan naik menjadi Rp 1,5 triliun. Wina tak khawatir dengan perlambatan ekonomi. Sebab dalam kondisi seperti itu, bisnis penjualan kendaraan bekas biasanya lebih menggeliat ketimbang mobil dan motor baru. "Prediksi kami, perekonomian pada tahun 2016 akan lebih baik dari saat ini," imbuh Wina.

Untuk mencapai target pembiayaan tahun depan, Bima Finance menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya, menyiapkan infrastruktur berupa sistem terbaru.  Multifinance ini juga memperkuat sumber daya manusia (SDM) untuk mengerek pembiayaan.

Hingga akhir Juni 2015, Bima Finance mencetak laba sebesar Rp 13,49 miliar, turun 1,03% dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp 13,63 miliar.  Sedangkan pendapatan perusahaan di semester pertama tahun ini naik 20,4% menjadi Rp 170,91 miliar. Adapun, total aset sampai pertengahan tahun 2015 tercatat sebesar Rp 1,043 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan