Bima Sakti akan lepas 625 juta saham saat IPO, ini jadwalnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan properti PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (BSP) segera melantai (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam hal ini perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 625 juta saham baru kepada publik, dengan total target nilai penawaran saham minimum sebesar Rp 63 miliar.

Adapun yang bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk IPO ini adalah PT. Danatama Makmur. ”Jumlah 625 juta lembar saham biasa tersebut setara dengan 20% dari total saham biasa ditempatkan dan disetor penuh Perseroan," ungkap Direktur BSP Leonardus Sutarman, Jumat (14/6).

Ia juga mengatakan, perusahaan akan menggunakan sebagian besar dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure) berupa pembelian lahan, penambahan dan perbaikan fasilitas gedung guna meningkatkan pelayanan dan experience yang lebih baik bagi tenant maupun pengunjung mall.


Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja (working capital). "Kami berharap dengan adanya penambahan dan perbaikan fasilitas gedung dapat meningkatkan pertumbuhan pengunjung mall yang rata-rata di tahun 2018 sebanyak 9 juta pengunjung. Hal ini diharapkan akan meningkatkan occupancy rate dan mall yang dikelola Perseroan," tambah Leonardus.

Asal tahu saja, BSP bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek melakukan paparan uji tuntas (due diligence meeting) dan paparan publik (public expose) pada hari ini, Jumat (14/6). Hal tersebut merupakan tahap awal dari pelaksanaan penawaran awal (bookbuilding) dalam proses IPO ini.

Masa bookbuilding direncanakan berlangsung sejak tanggal 20 Mei hingga tanggal 13 Juni2019, dengan target pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 02 Juli 2019. Adapun BSP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang real estate meliputi real estate yang dimiliki sendiri atau di sewakan, dimana Perseroan melakukan penyewaan ruang usaha dan pengelolaan gedung.

Perseroan mengelola mall dan gedung yang belokasi di Pekanbaru, Riau. Selain itu BSP juga memiliki sebuah gedung bertingkat yang terletak di sebelah Mal Pekanbaru. Gedung Perseroan tersebut terdiri dari 8 (delapan) lantai dan memiliki 201 ruangan.

Gedung yang mulai beroperasi sejak tahun 2005, dengan luas bangunan sebesar 17.407 m2, saat ini disewakan kepada PT Jatra Mandiri Indonesia. Gedung tersebut saat ini dioperasikan sebagai Hotel Grand Jatra.

Selain penyewaan ruang usaha, Perseroan juga memberikan jasa pengelolaan gedung melalui kegiatan persiapan semua fasilitas untuk operasional gedung baik untuk tenant maupun untuk area umum seperti penyaluran listrik, penyedia fasilitas genset, air dan fasilitas lainnya.

Pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp75,2 miliar yang terdiri dari segmen penyewaan ruang usaha sebesar Rp 34,6 miliar dan segmen pengelolaan gedung sebesar Rp 40,6 miliar.

Sementara laba usaha serta laba bersih Perseroan berturut-turut adalah sebesar Rp 342 miliar dan Rp 319 miliar. Kontribusi terbesar dari laba usaha dan laba bersih terutama dikarenakan penghasilan dari perubahan nilai wajar property investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi