JAKARTA. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan, lembaganya akan mengevaluasi sistem pengamanan komunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Langkah ini ditempuh pasca beredarnya kabar penyadapan pembicaraan Presiden dan para kepala negara lain oleh intelijen Inggris. Menurut Marciano, kualitas pengamanan komunikasi Presiden harus ditingkatkan seiring dengan perkembangan teknologi di negara lain. "Kami sendiri berupaya semaksimal mungkin untuk mengevaluasi sistem pengamanan komunikasi Presiden, sehingga tidak terjadi kebocoran yang tidak perlu," tutur Marciano di Kantor Presiden, Senin (29/7).
Marciano mengatakan, saat ini perkembangan teknologi sangat cepat dan harus terus diimbangi oleh Intelijen Indonesia. BIN, lanjut Marciano, harus berada dalam posisi mengimbangi teknologi negara-negara maju agar informasi penting dan tidak layak dikonsumsi publik tidak mudah disadap. Saat ini, BIN terus meningkatkan kerja sama dan komunikasi dengan badan intelijen negara lain dalam rangka mencari kebenaran berita penyadapan tersebut.