Binaartha Sekuritas: Investor perlu sabar menghadapi Grup Bakrie



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa laporan kinerja keuangan emiten Grup Bakrie masih didominasi catatan kerugian. Kondisi tersebut turut berdampak pada performa harga saham grup ini.

Saham-saham tersebut di antaranya PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrie & Brothers; Tbk (BNBR) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Untuk kinerja keuangan DEWA di semester I-2018 tercatat merugi US$ 2,13 juta, padahal di periode yang sama tahun lalu masih membukukan laba US$ 43.397.

Kerugian BNBR melonjak dari Rp 451,78 miliar menjadi Rp 1,70 triliun pada periode yang sama tahun ini. Sedangkan angka kerugian BTEL turun 8,12% dari Rp 587,88 miliar menjadi Rp 540,11 miliar di semester pertama tahun ini.


PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) justru mencatatkan kinerja sebaliknya. Laba emiten properti ini melonjak dari Rp 33,11 miliar menjadi Rp 3,02 triliun karena keuntungan penyelesaian utang obligasi.

Analis Binartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, bahwa investor masih perlu sabar menanti sampai saham emiten Group Bakrie bisa bergerak dinamis. "Dilihat dari perspektif teknikal kalau pergerakan chart-nya memiliki volatilitas dan likuiditas menarik, serta sustainable untuk jangka panjang, maka menarik dicermati," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (3/8).

Jika harga saham emiten-emiten tersebut flat di harga Rp 50, sebaiknya investor wait and see. Sembari menunggu pergerakan sahamnya mulai dinamis, sampai ada demand dan supply yang sangat besar.

Selain itu, dibutuhkan waktu lebih untuk membuat investor tertarik pada saham emiten yang masih bergerak di level Rp 50. "Dibutuhkan sentimen positif yang mampu mendorong animo peningkatan. Selain itu, emiten juga perlu menunjukkan kapasitas dan kapabilitas dalam mendorong kinerja fundamental secara berkesinambungan," kata Nafan.

Adapun, beberapa emiten Group Bakrie yang masih perlu wait and see adalah ELTY, DEWA, BNBR, BTEL dan BRMS. Sedangkan untuk saham BUMI, investor bisa melakukan akumulasi beli dengan target harga Rp 360, saham ENRG dengan target harga Rp 200, UNSP dengan target harga Rp 282 dan VIVA dengan target harga Rp 230.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati