Binakarya bidik kondotel di Bogor



JAKARTA. Perkembangan daerah pinggiran Jakarta yang kian tumbuh membuat pengembang mulai melirik kawasan ini. Salah satunya adalah Bogor. Di kota hujan ini, Binakarya Propertindo Group menggarap proyek kondominium hotel (kondotel) bernama Bogor Valley Condotel.

Proyek kondotel ini akan punya tiga menara. Dua untuk apartemen dan satu lagi untuk hotel. Ketiga menara tersebut dirancang punya pemandangan ke Gunung Salak, Gunung Pancar serta Hambalang dengan total investasi sekitar Rp 125 miliar.

Menurut Hengky Setiawan, Chief Executive Officer Binakarya Propertindo Group, proyek seluas 0,6 hektar ini merupakan perpaduan hotel dan apartemen berstatus strata title (dijual) dalam satu kawasan. Lokasinya terletak di jalan arteri Bogor yang punya akses langsung menuju tolĀ  Bogor Outer Ring Road (BORR). "Untuk dua menara apartemen, kami masih tes pasar untuk mengetahui sejauh mana produk ini bisa diserap masyarakat," katanya beberapa waktu lalu.


Binakarya berencana bakal mulai membangun proyek tersebut di kuartal IV 2012. Dengan target serah terima ke konsumen dilakukan secara bertahap mulai awal 2014. Khusus untuk operator hotel, Binakarya sedang menjajaki dengan beberapa operator hotel.

PT. Wijaya Karya Realty (Wika Realty) justru sudah meraih hasil positif dari proyek perumahan di pinggiran Jakarta yakni Tamansari Puri Bali di Sawangan. Sampai semester I - 2012 ini, Wika Realty berhasil meraih penjualan di proyek perumahan tersebut sebesar Rp 30 miliar.

Melihat hasil ini, Wika Realty optimistis bisa mencapai target penjualan di Puri Bali sebesar Rp 50 miliar sampai akhir tahun ini. "Kami optimistis target tahun ini tercapai dan tahun depan kami akan meningkatkan target sebesar 40% dari perolehan tahun ini karena kami akan semakin agresif membidik segmen kelas menangah atas," kata Budi Santoso Kurniawan, Manager Kawasan Wika Realty.

Di atas lahan 20 hektar, Wika Realty bakal membangun sebanyak 1.000 unit rumah. Harga rumah di Puri Bali berkisar antara Rp 300 juta sampai Rp 900 jutaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon