KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Binance Coin (BNB) rupanya masih jadi aset kripto dengan kinerja paling baik sepanjang tahun ini. Merujuk coinmarketcap.com, BNB pada Minggu (8/8) pukul 08.30 WIB berada di US$ 351,77. Jika dihitung secara year to date (ytd), BNB telah menguat 822,31% mengingat pada akhir tahun 2020 masih berada di level US$ 38,14 Sementara aset kripto dengan kinerja tertinggi berikutnya adalah Cardano yang berhasil menguat 664,83%. Berikut daftar kinerja aset kripto secara year to date merujuk coinmarketcap.com:
No | Aset Kripto | Akhir 2020 | 8 Agustus 2021 | Return Ytd (%) |
1 | Bitcoin | 29096.69 | 44216.58 | 51.96% |
2 | Ethereum | 734.01 | 3126.57 | 325.96% |
3 | Binance Coin | 38.14 | 351.77 | 822.31% |
4 | Cardano | 0.1922 | 1.47 | 664.83% |
5 | XRP | 0.22 | 0.8146 | 270.27% |
6 | Dogecoin | 0.01 | 0.2646 | 2546.00% |
7 | Polkadot | 8.2 | 20.81 | 153.78% |
8 | Uniswap | 4.66 | 27.9 | 498.71% |
Baca Juga: Baru tiga bulan bekerja, CEO Binance AS mengundurkan diri Presiden Komisioner HFX International Sutopo Widodo menuturkan BNB masih cukup menarik untuk dikoleksi walaupun secara psikologi pergerakannya saat ini cenderung terbatas. Secara fundamental, BNB juga punya nilai use and case yang kuat, sehingga mampu menopang pergerakan harganya. “Jaringan Binance ini kan merupakan platform yang punya biaya murah, cepat, dan kerap ada diskon sehingga menarik minat banyak penggunanya. Sehingga secara fundamental selalu dibutuhkan dan membuat harganya akan ikut mengalami kenaikan,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (6/8). Namun, Sutopo tak menampik ada risiko yang membayangi pergerakan harga BNB seiring aksi penolakan dari beberapa negara terhadap Binance. Walau begitu, ia meyakini, dengan pertumbuhan industri kripto serta minat investor, lalu regulasi yang akan lebih jelas ke depannya, maka BNB dan aset kripto lainnya masih akan tetap bisa tumbuh. Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir juga mengamini hal tersebut masih akan jadi penghambat kinerja BNB dalam waktu dekat. Hanya saja, karena BNB juga ditopang oleh pengguna aktifnya, hal tersebut masih akan jadi penopang pergerakan harganya. “Apalagi, setiap mendapatkan keuntungan, BNB melakukan burning coinnya sehingga menjaga pasokan yang ada, sekaligus membuat harganya ikut terjaga,” imbuh Christopher. Sementara terkait aset kripto dengan kinerja terbaik kedua sepanjang tahun ini, Cardano, Christopher meyakini prospeknya cenderung terbatas. Pasalnya, sebelumnya tim pengembang Cardano telah menjanjikan penyelesaian proyeknya, namun nyatanya hingga saat ini belum kunjung direalisasikan.
Baca Juga: Varian Delta Covid-19 Memukul Aset Berisiko, Mayoritas Pasar Global Tertekan Oleh karena itu, harganya baru akan kembali menarik ketika janji tersebut sudah direalisasikan.
Ketimbang Cardano, Christopher menyebut Ethereum (ETH) jauh lebih menarik untuk jangka pendek. Hal ini seiring dengan adanya proyek Hard Fork London di sistem blockchain Ethereum yang mengubah skema besaran ongkos transaksi (gas fees) sekaligus mempermudah penambangan ETH. Namun ketika hype tersebut mereda, kenaikan harganya juga akan berakhir. Dari pergerakan harganya, untuk Cardano, Christopher menyebut supportnya berada di US$ 1,17 dengan level resistance di US$ 1,5. Sedangkan hitungan Sutopo, Cardano memiliki level support di US$ dan level resistance di US$ Sementara untuk harga BNB, Sutopo menyebut jika BNB bisa melampaui harga US$ 360 per BNB, maka akan ada kemungkinan untuk melanjutkan reli ke harga US$ 425 per BNB. Lalu dari sisi support, untuk BNB berada di US$ 304,38 per BNB. Christopher memperkirakan support BNB ada di US$ 290 dengan resistance di US$ 365 per BNB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi