KONTAN.CO.ID - Jika dibandingkan dengan produk pinjaman lainnya, pinjaman
online memang terbilang memiliki syarat dan proses pengajuan yang lebih ringkas dan praktis. Meski begitu, bagi sebagian orang, pengajuan pinjaman
online kerap terhambat oleh sejumlah kendala dan membuatnya tak bisa disetujui. Bagi yang sudah pernah mengajukan kredit
online, tentu tidak sulit untuk mengetahui alasan penolakannya. Namun, bagi Anda yang baru pertama kali memanfaatkan
layanan keuangan berbasis digital resmi tersebut mungkin akan bertanya-tanya terkait alasan pengajuan pinjaman
online ditolak. Padahal, menurutnya, seluruh persyaratan dan dokumen yang perlu dilampirkan sudah dipenuhi. Pada dasarnya, penolakan pengajuan pinjaman
online terjadi karena suatu alasan yang jelas dari pihak penyedia layanan. Nah, tugas Anda adalah mencermati apa penyebab pengajuan ditolak oleh sistem pinjaman
online. Untuk menjawab kebingungan Anda mengenai alasan pengajuan pinjaman
online ditolak dan cara mengatasinya, ulasan berikut ini layak untuk disimak.
1. Pastikan Seluruh Persyaratan dan Data Pribadi yang Diminta Terpenuhi Meski bisa diajukan dengan lebih mudah, Anda tetap harus memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh penyedia pinjaman
online. Selain itu, perhatikan pula data pribadi apa saja yang harus dilampirkan dan pastikan bahwa kualitas gambarnya bagus, tidak
blur, serta mudah terbaca. Karena tak harus melalui proses wawancara dan survei selayaknya pinjaman konvensional, penyedia pinjaman
online hanya bisa menyeleksi calon nasabahnya melalui kelengkapan syarat dan data pribadi yang dilampirkan. Karena itu, jika ada satu saja syarat atau informasi pribadi yang tidak dipenuhi maupun terlihat mencurigakan, pihak pinjaman
online tidak akan mengambil risiko dan memutuskan untuk melakukan penolakan. Beberapa hal yang perlu dicermati saat melampirkan data diri adalah kesesuaiannya dengan KTP atau KK, foto
selfie dengan membawa KTP terlihat jelas, dan kecocokan nama di KTP dengan rekening tujuan pengiriman dana pinjaman. Tidak hanya itu, pastikan pula nomor kontak yang diberikan aktif dan bisa dihubungi karena pihak pinjaman
online sering kali melakukan verifikasi melalui panggilan telepon pada nomor tersebut. 2. Ajukan Pinjaman
Online Sesuai
Limit yang Diberikan Jika seluruh persyaratan dan data pribadi telah terpenuhi secara lengkap dan akurat tapi pengajuan tetap ditolak, mungkin penyebabnya adalah Anda mengajukan pinjaman melebihi
limit yang telah diberikan. Pemberian
limit atau batas pinjaman ini bisa berbeda-beda antara nasabah karena didasarkan pada kondisi keuangannya. Apabila nekat mengajukan pinjaman melebihi
limit, pihak pinjaman
online meragukan kondisi keuangan Anda mampu mengatasi besarnya beban cicilan yang nanti harus ditanggung. Pasalnya, dalam kondisi tersebut, risiko terjadi kredit macet atau gagal bayar akan menjadi jauh lebih tinggi. Karenanya, jika calon nasabah mengajukan pinjaman
online melebihi plafon yang telah diberikan, hampir dapat dipastikan permohonannya akan berakhir dengan penolakan. 3. Cek Riwayat Kredit dan Adakah Pinjaman yang Macet Catatan riwayat pinjaman atau skor kredit yang dimiliki oleh seseorang umumnya akan terdata secara nasional pada Bank Indonesia melalui sistem yang disebut dengan SLIK OJK. Pada sistem tersebut, pihak pinjaman
online mampu mengetahui apakah seseorang pernah mengajukan pinjaman pada lembaga keuangan lain, baik konvensional maupun berbasis digital. Selain itu, jika ada tanggungan cicilan yang macet atau tertunggak, data tersebut juga bisa dilihat melalui SLIK OJK. Apabila Anda memiliki riwayat kredit yang buruk akibat kredit macet, sudah pasti pihak pinjaman
online akan mengetahuinya. Jika benar demikian, maka pengajuan pinjaman yang dilakukan tidak akan disetujui karena risiko yang sama bisa saja terjadi kembali. 4. Berikan Akses pada Aplikasi Pinjaman
Online Ketika baru pertama kali menggunakan aplikasi pinjaman
online, Anda akan diminta memberi izin akses terhadap beberapa fitur
smartphone. Jika menganut pada aturan dari OJK, fitur
smartphone yang boleh diakses oleh
aplikasi pinjaman online yang resmi hanyalah
microphone, kamera, dan lokasi. Tentunya, guna memastikan pengajuan pinjaman
online diterima, Anda harus memberi izin akses terhadap ketiga fitur
smartphone tersebut. 5. Ketahui Kondisi Keuangan dan Kemampuan Bayar Setiap orang tentu memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda yang perlu disesuaikan dengan nominal pinjaman yang nantinya akan diajukan. Idealnya, beban cicilan yang boleh dimiliki oleh seseorang adalah 30 persen dari penghasilan per bulannya. Lebih dari rasio tersebut, risiko mengalami gagal bayar atau kredit macet rentan terjadi.
Jika hal tersebut diketahui oleh pihak pemberi pinjaman, peluang pengajuan pinjaman dikabulkan sudah pasti sangat kecil. Oleh karena itu, sebelum mengajukan pinjaman
online, ketahui dulu kondisi keuangan dan kemampuan bayar agar mengetahui berapa besar nominal cicilan yang sanggup dilunasi setiap bulan. Cermati Alasan Pengajuan Pinjaman Ditolak agar Tahu Solusi untuk Mengatasinya Pada dasarnya, pihak pinjaman
online memiliki alasan yang jelas terkait mengapa pengajuan layanan yang diajukan oleh calon nasabah ditolak. Beberapa contohnya adalah data diri yang kurang lengkap, ada persyaratan yang tak terpenuhi, pinjaman melebihi
limit, sampai izin akses fitur
smartphone tidak diberikan. Nah, jika mengetahui alasan pengajuan pinjaman
online ditolak, Anda bisa dengan mudah mencari solusi untuk mengatasinya guna memastikan pengajuan selanjutnya dikabulkan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal