Bintang Oto Global (BOGA) buka kemungkinan kaji ulang capex akibat ada wabah corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bintang Oto Global Tbk masih mengkaji dan memantau dampak penyebaran virus corona (covid-19) terhadap bisnis perusahaan. 

Direktur Utama PT Bintang Oto Global Tbk Arif Andi Wihatmanto mengungkapkan pihaknya membuka kemungkinan untuk mengkaji ulang anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang dialokasikan untuk mendanai agenda ekspansi tahun ini apabila corona tidak kunjung terselesaikan.

Baca Juga: Ada harapan pendapatan Bintang Oto Global (BOGA) tumbuh 3%-5% jika corona selesai Mei


Sedikit kilas balik, sebelumnya, emiten yang memiliki kode saham BOGA tersebut berencana mengalokasikan capex sebesar Rp 100 miliar dari kas internal dan pinjaman bank. Rencananya, capex tersebut akan digunakan untuk menambah tiga sampai empat diler baru di wilayah Pulau Jawa  dan Bali.

Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya, imbas corona mulai terasa sejak awal April 2020 lalu. Berdasarkan catatan Arif, penjualan unit kendaraan sepanjang awal hingga pertengahan April menurun sekitar 50% bila dibandingkan dengan periode sama bulan Maret 2020.

Padahal, berkaca pada preseden yang ada pada tahun sebelumnya, penjualan di bulan April biasanya lebih tinggi dibanding penjualan bulan Maret. Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan menjelang momen puasa dan lebaran.

Oleh karenanya, BOGA mengambil sikap waspada dengan membuka kemungkinan untuk mengkaji ulang capex yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, jumlah target penambahan diler baru turut berpeluang untuk direvisi. “Masih dikaji ulang, tapi minimal 1 dealer target kita tahun ini,” kata Arif kepada Kontan.co.id pada Jumat (17/4).

Baca Juga: Ini penyebab saham Bintang Oto Global (BOGA) tetap naik meskipun IHSG anjlok

Kendati demikian, Arif menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya masih berpatokan pada agenda ekspansi dan capex semula. Sementara itu, pengkajian dan pemantauan terhadap dampak corona terhadap bisnis BOGA akan terus dilakukan. “Sementara ini rencana capex masih Rp 100 miliar,” tegas Arif (17/4).

Sebagai informasi, per 31 Desember 2019 lalu, kas dan bank akhir tahun BOGA tercatat sebesar Rp 40,43 miliar. Angka ini naik sekitar 39,85% dari kas dan bank awal tahun yang tercatat sebesar Rp 28,90 miliar berdasarkan laporan keuangan tahun 2019.

Sementara itu, total aset BOGA tercatat sebesar Rp 579,93 miliar pada 31 Desember 2019 lalu. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar Rp 427,47 miliar dan liabilitas sebesar Rp 152,45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .