Bintang Oto Global (BOGA) targetkan volume penjualan naik 6%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten diler kendaraan, PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), menargetkan pertumbuhan volume penjualan hanya 6% di tahun 2020. Adapun sepanjang tahun 2019, volume penjualan BOGA sekitar 3.400 unit. 

Artinya, di tahun ini volume penjualan BOGA bisa bertambah 204 unit. 

Target pertumbuhan ini didorong oleh industri otomotif yang diprediksi semakin membaik di tahun 2020 ini. Asal tahu saja, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di tahun 2020 ini menargetkan pertumbuhan penjualan mobil hingga 5%. 


Direktur BOGA Arif Arif Andi Wihatmanto menerangkan, peningkatan penjualan kendaraan secara keseluruhan tersebut mungkin terjadi, sebab sudah tidak ada lagi momentum Pemilu yang menghambat penjualan. Asal tahu saja, sepanjang tahun 2019, Gaikindo menargetkan pertumbuhan penjualan  sebanyak 1 juta unit di tahun 2019.

Baca Juga: Pendapatan Bintang Oto Global (BOGA) bisa naik karena Honda Brio

"Tahun 2019 tahun politik di mana penjualan mobil sudah turun lumayan besar dari tahun 2018," katanya Arif ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (5/2). 

Selain itu, pertumbuhan volume penjualan juga didorong oleh kondisi makro ekonomi nasional yang semakin membaik. Perbaikan ini dipicu oleh suku bunga yang rendah, serta pinjaman lunak untuk UMKM, percepatan infrastruktur, dan masuknya beberapa investasi besar di Indonesia. 

Seiring dengan peningkatan volume penjualannya, BOGA juga menargetkan pendapatan dan laba bersihnya bisa meningkat masing-masing 10% dan 5%. 

Asal tahu saja, per kuartal III 2019, BOGA mencatatkan penjualan bersih sebanyak Rp 546,58 miliar naik 17,23% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 466,24 triliun.

Baca Juga: Bintang Oto Global berencana rights issue Rp 1 triliun

Adapun dari pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari penjualan kendaraan bermotor yang berkontribusi 88,58% atau sebanyak Rp 484,21 miliar. Sementara sisanya berasal dari jasa pemeliharaan dan suku cadang Rp 22,84 miliar. Sewa operasional Rp 15,72 miliar dan insentif Rp 23,79 miliar. 

Sementara itu, untuk laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,15 miliar naik 46,08% yoy dari sebelumnya Rp 4,21 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari