Bio Farma ingin produksi vaksin ratovirus 2018



Jakarta. Diare merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dibawa oleh rotavirus. Untuk mencegah penyakit ini, sudah ada vaksin anti rotavirus, tapi produknya harus impor dari Eropa. PT Bio Farman, sebagai satu-satunya produsen vaksin di Indonesia, ingin menghasilkan produk tersebut.

"Kami melakukan riset bersama dengan Batavia Biosciences guna mempercepat produksi vaksin rotavirus," kata Nurlaela Arief Corporate Communications PT Bio Farma.

Rencananya vaksin anti rotavirus akan diproduksi pada awal tahun 2018. Riset ini masih dalam proses yang panjang, masih perlu melewati tahap mengukur takaran yang tepat untuk imunisasi.


Sejauh ini, Bio Farma memproduksi vaksin yang menjadi program imunisasi dari pemerintah seperti imunisasi campak, imunisasi BCG (Bacille Calmatte-Guerin), imunisasi hepatitis, imunisasi polio, dan imunisasi DTP (Dipheteria, Tetanus, Pertussis).

Terhitung dari tahun 2015 sampai 2016 kapasitas produksi Bio Farma mencapai 2 miliar dosis per tahun. Bio Fama menargetkan pendapatan Rp 3 triliun hingga akhir tahun 2016, setelah sebelumnya pendapatan pada tahun 2015 Bio Farma mencapai Rp 2,34 triliun.

Adapun untuk kebutuhan domestik pihaknya mengalokasikan 40% atau setara dengan 800 juta dosis pertahun, sedangkan sisanya 60% sama dengan 1.2 miliar dosis pertahun diperuntukan bagi ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto