KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bio Farma (Persero) sibuk berat karena wabah difteri yang merebak di tanah air. Produsen vaksin yang berpusat di Bandung, Jawa Barat tersebut harus kerja ekstra meningkatkan produksi vaksin untuk penyakit menular akibat infeksi bakteri corynebacterium diphtheriae tersebut. Tercatat, saat ini kapasitas produksi vaksin difteri yang diproduksi Bio Farma mencapai 19,5 juta vial. Jumlah ini meningkat sekitar 30% dibandingkan tahun 2017 yang hanya 15 juta vial. Demi mengejar target agar pasokan vaksin difteri tersedia dan tidak terjadi kekosongan pasokan, Bio Farma harus menggenjot produksi selama tujuh hari kerja yang dibagi dalam beberapa shift. Nurlaela Arief, Head of Corporate Communications Bio Farma mengatakan, besarnya kapasitas produksi disesuaikan dengan kebutuhan vaksin pada periode tersebut. "Kalau nanti status KLB (Kejadian Luar Biasa) Difteri sudah dicabut, maka tidak sebanyak itu produksinya," kata Nurlaela kepada Kontan.co.id, Senin (25/1).
Bio Farma lembur memproduksi vaksin difteri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bio Farma (Persero) sibuk berat karena wabah difteri yang merebak di tanah air. Produsen vaksin yang berpusat di Bandung, Jawa Barat tersebut harus kerja ekstra meningkatkan produksi vaksin untuk penyakit menular akibat infeksi bakteri corynebacterium diphtheriae tersebut. Tercatat, saat ini kapasitas produksi vaksin difteri yang diproduksi Bio Farma mencapai 19,5 juta vial. Jumlah ini meningkat sekitar 30% dibandingkan tahun 2017 yang hanya 15 juta vial. Demi mengejar target agar pasokan vaksin difteri tersedia dan tidak terjadi kekosongan pasokan, Bio Farma harus menggenjot produksi selama tujuh hari kerja yang dibagi dalam beberapa shift. Nurlaela Arief, Head of Corporate Communications Bio Farma mengatakan, besarnya kapasitas produksi disesuaikan dengan kebutuhan vaksin pada periode tersebut. "Kalau nanti status KLB (Kejadian Luar Biasa) Difteri sudah dicabut, maka tidak sebanyak itu produksinya," kata Nurlaela kepada Kontan.co.id, Senin (25/1).