KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan vaksin Merah Putih masih terus berjalan. Kalau berjalan lancar, permohonan persetujuan penggunaan darurat alias emergency use authorization (EUA) dari vaksin tersebut diperkirakan bakal bisa diajukan paling cepat pada kuartal II-2022 mendatang. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, saat ini vaksin Merah Putih masih berada dalam tahap pengembangan oleh tujuh lembaga yang terdiri dari lima perguruan tinggi dan dua lembaga penelitian. Mereka adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Lembaga Eijkman.
Bio Farma masih tunggu bibit vaksin Merah Putih dari lembaga pengembang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan vaksin Merah Putih masih terus berjalan. Kalau berjalan lancar, permohonan persetujuan penggunaan darurat alias emergency use authorization (EUA) dari vaksin tersebut diperkirakan bakal bisa diajukan paling cepat pada kuartal II-2022 mendatang. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, saat ini vaksin Merah Putih masih berada dalam tahap pengembangan oleh tujuh lembaga yang terdiri dari lima perguruan tinggi dan dua lembaga penelitian. Mereka adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Lembaga Eijkman.