Bio Farma pastikan tidak ada masalah soal penyediaan rantai pendingin vaksin booster



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melaksanakan program vaksinasi dosis ketiga atau booster pada tahun 2022 mendatang. PT Bio Farma (Persero) menyatakan kesiapannya terkait distribusi termasuk penyediaan fasilitas rantai pendingin untuk menyimpan vaksin Covid-19 tersebut.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto menyampaikan, selama ini distribusi vaksin Covid-19 ditugaskan kepada BUMN farmasi, dalam hal ini adalah Bio Farma dan anak-anak usahanya. Bio Farma juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan swasta untuk mendistribusikan dan memfasilitasi rantai pendingin vaksin.

“Saya kira tidak ada masalah dengan penyediaan rantai pendingin ini. Kerja sama dengan swasta akan berlanjut ke depannya,” ujar dia, Senin (6/12).


Baca Juga: Pengusaha timbang pemberian booster vaksin Covid-19 bagi para karyawannya

Ia tidak bisa menyebut kebutuhan investasi untuk pengadaan fasilitas rantai pendingin vaksin booster di tahun depan. Yang terang, Bio Farma memastikan tidak ada kendala dari segi jumlah fasilitas rantai pendingin yang selama ini tersedia. Seluruh provinsi pun telah memiliki fasilitas rantai pendinginnya masing-masing, sehingga distribusi vaksin dosis satu dan dua yang berlangsung di tahun ini cukup lancar.

Tidak menutup kemungkinan pula jumlah fasilitas rantai pendingin untuk kebutuhan vaksinasi booster akan berkurang. Hal ini semata untuk menyesuaikan jumlah vaksin booster yang akan diberikan kepada masyarakat.

“Vaksinasi booster ini kan hanya sekali penyuntikan atau satu dosis saja. Logikanya kemungkinan hanya butuh separuh fasilitas dari jumlah sebelumnya,” ungkap Bambang.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pernah menyebut akan menyiapkan sekitar 214,3 juta dosis vaksin booster pada tahun 2022 mendatang. Vaksin booster ini akan diberikan kepada 212,7 juta masyarakat Indonesia. Saat ini, pemerintah masih melakukan kajian mendalam sebelum merealisasikan program vaksinasi booster.

Baca Juga: Percepat vaksinasi pada masyarakat yang belum dapatkan dosis penuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat