Bio Farma: Produksi Vaksin IndoVac akan Disesuaikan dengan Kebutuhan Pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma resmi meluncur pada Kamis (13/10). Peluncuran vaksin yang dinamai IndoVac tersebut dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Bandung, Jawa Barat.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi ini saya luncurkan vaksin Indovac PT Bio Farma,” ujar Joko Widodo sebagaimana disiarkan dalam akun Youtube Sekretariat Kabinet RI (13/10).

pengembangan vaksin IndoVac Telah dilakukan sejak November 2021 lalu. Dengan teknologinya yang berbasis platform protein rekombinan sub-unit berbasis ragi (yeast based), IndoVac disebut-sebut dapat diadaptasi ke varian (strain) baru Covid-19.


Vaksin IndoVac juga diklaim memiliki kandungan dalam negeri yang tinggi. Dalam siaran pers bertarikh 8 September 2022, manajemen Bio Farma pernah menyebutkan bahwa Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) vaksin IndoVac mencapai kurang lebih 80% berdasarkan self-assessment.

Baca Juga: Penyuntikan Perdana Vaksin Indovac, Bio Farma Siapkan 20 Juta Dosis

Peluncuran IndoVac melengkapi portofolio produk vaksin Bio Farma. Asal tahu, menurut penuturan Joko Widodo, Bio Farma juga memproduksi ragam vaksin lain seperti misalnya vaksin polio difteri, meningitis, flu,  dan campak.

“Untuk vaksin polio saja, Bio Farma ini menguasai 70% dari pangsa pasar dunia. Bio Farma mensuplai vaksin polio ke seluruh negara. Ini kan luar biasa,” ujarnya pria yang akrab dengan sapaan ‘Jokowi’ tersebut saat acara peluncuran.

Pada tahap awal, Bio Farma berencana memproduksi maksimal 20 juta dosis IndoVac di tahun 2022. Jumlah tersebut dapat dinaikkan menjadi 40 juta dosis per tahun 2023 dengan penambahan fasilitas produksi.

“(Angka produksi) Pastinya akan menyesuaikan kebutuhan dari Pemerintah/ Kementerian Kesehatan,” ujar Corporate Secretary & Investor Relation Bio Farma Rifa Herdian saat dihubungi Kontan.co.id  (14/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari