KONTAN.CO.ID - Hajjah Rangkayo Rasuna Said atau H.R. Rasuna Said adalah nama pahlawan perempuan yang lahir di Maninjau, 14 September 1910. Perempuan yang meninggal di Jakarta, 2 November 1965 ini memiliki kemauan yang keras dan berpandangan luas. Selain itu, Rasuna Said juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Dirangkum dari laman
Kebudayaan.kemdikbud.go.id, H.R. Rasuna Said aktif di organisasi politik dan kritis terhadap kebijakan pemerintah Kolonial Belanda. Pada tahun 1923, beliau bahkan ditangkap dan dipenjarakan di semarang.
Atas jasa-jasanya dan kontribusinya terhadap perjuangan Kemerdekaan Indonesia, H.R Rasuna Said ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden R.I. No. 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974. 5 Nama Rasuna Said pun sekarang banyak digunakan sebagai nama jalan di berbagai daerah termasuk menjadi nama salah satu jalan utama di DKI Jakarta. Lantas, seperti apa biografii Rasuna Said?
Baca Juga: Cek Daftar Jalan Ganjil Genap Jakarta (4 Agustus 2022), Hari Ini Tanggal Genap! Biografi Rasuna Said
Dirangkum dari laman
Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, pada usia 6 tahun Rasuna Said disekolahkan pada Sekolah Desa di Maninjau sampai tamat kelas 5. Kemudian Rasuna Said meneruskan pelajarannya pada Sekolah Diniyah yang disebut “Diniyah School” di Padangpanjang dibawah pimpinan Zainudin Lebai El Yunisi. Namun, saat terjadi gempa hebat pada 1926 di Padangpanjang, Rasuna Said pun kembali ke Mininjau. Di sana, Rasuna Said belajar di sekolah yang dipimpin oleh H. Abdul Majid dari golongan “Kaum Tua”. Tetapi, Rasuna Said merasa tidak menemukan kecocokan dengan sekolah tersebut sehingga memilih pindah ke Sekolah “Thawalib” di Payinggahan Maninjau. Sekolah Thawalib didirikan oleh perkumpulan Islam “Sumatra Thawalib” yang menganut paham nasionalisme dan berhaluan radikal.
Baca Juga: PT Rasendria Nala Saputra, Solusi untuk Kebutuhan Tenaga Outsourcing Berkualitas Di Sekolah tersebut Rasuna Said termasuk murid terpandai. Bakat dan kepandaiannya mendukung Rasuna memasuki pergerakan rakyat. Di antaranya adalah perkumpulan “Sarikat Rakyat” (SR) dan PERMI atau Persatuan Muslimin Indonesia. Di SR, Rasuna Said mejadi pengurus sekaligus penulis. SR kemudian berubah menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Biografi Rasuna Said untuk kehidupan pribadinya tidak terlalu banyak cerita. Namun, diketahui bahwa Rasuna Said menikah dengan Dusky Samad. Mereka mempunyai seorang putri bernama Auda yang kini tinggal di Jakarta dan telah dikaruniai beberapa orang anak. Rasuna Said meninggal karena kanker pada 2 November 1965. Jenazahnya dikebumikan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pada saat meninggal dunia, almarhumah adalah Anggota Dewan Pertimbangan Agung.
Baca Juga: OJK Bubarkan Dana Pensiun Milik Bakrie & Brothers, Ini Alasannya Jalan HR Rasuna Said atau Jalan Rasuna Said
Jalan HR Rasuna Said atau Jalan Rasuna Said adalah nama salah satu jalan utama Jakarta dan juga merupakan pusat bisnis atau disebut Financial District (Poros Sudirman-Thamrin-Kuningan). Dirangkum dari laman
Wikipedia, nama jalan ini diambil dari nama seorang Pahlawan Nasional Indonesia yaitu Rasuna Said. Jalan Rasuna Said membentang sepanjang 4,9 kilometer dari Setiabudi, Setiabudi, Jakarta Selatan sampai Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Jalan Rasuna Said melintasi enam kelurahan, di antaranya Kelurahan Setiabudi, Kelurahan Guntur, Kelurahan Karet, Kelurahan Karet Kuningan, Kelurahan Kuningan Timur, dan Kelurahan Kuningan Barat.
Jalan Rasuna Said dilalui oleh TransJakarta Koridor 6 dan merupakan jalur akses menuju Mega Kuningan. Jalan ini juga dilalui oleh jalur LRT Jabodebek Jalur Cawang-Dukuh Atas. Di Jalan Rasuna Said terdapat Komisi Pemberantasan Korupsi, Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia, dan beberapa gedung Kedutaan Besar. Demikian informasi mengenai Rasuna Said dan Jalan Rasuna Said yang diabadikan dari nama pahlawan perempuan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News