BioNTech-Pfizer: Vaksin manjur 100% lawan virus corona pada anak usia 12-15 tahun



KONTAN.CO.ID - BERLIN. BioNTech-Pfizer mengatakan pada Rabu (31 Maret), vaksin mereka menunjukkan kemanjuran 100% melawan virus corona baru pada anak usia 12 hingga 15 tahun.

Mereka pun mengincar persetujuan untuk remaja untuk mendapatkan suntikan vaksin virus corona sebelum tahun ajaran berikutnya.

Uji coba fase 3 yang dilakukan pada 2.260 remaja di Amerika Serikat "menunjukkan kemanjuran 100% dan respons antibodi yang kuat," kata BioNTech-Pfizer dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Channel News Asia.


"Kami berencana untuk mengirimkan data ini ke FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) untuk Otorisasi Penggunaan Darurat kami dalam beberapa minggu mendatang dan ke regulator lain di seluruh dunia," ujar CEO Pfizer Albert Bourla.

"Dengan harapan, mulai memvaksinasi kelompok usia ini sebelum dimulainya tahun ajaran berikutnya," imbuhnya.

Baca Juga: ADB setujui pinjaman pemerintah Indonesia sebesar Rp 6,53 triliun untuk beli vaksin

CEO BioNTech mengatakan, hasil yang menunjukkan perlindungan tinggi untuk remaja "sangat menggembirakan, mengingat tren yang telah kami lihat dalam beberapa pekan terakhir terkait penyebaran varian B117 Inggris".

Vaksin BioNTech-Pfizer berdasarkan pada teknologi mRNA baru dan merupakan vaksin virus corona pertama yang mendapat persetujuan di negara-negara Barat akhir tahun lalu.

Baik Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menyetujui penggunaan vaksin BioNTech-Pfizer untuk orang yang berusia 16 tahun ke atas.

Dengan dunia saat ini berebut mendapatkan vaksin, BioNTech menyatakan pada Selasa (30 Maret), pihaknya berada di jalur yang tepat untuk memproduksi 2,5 miliar dosis tahun ini.

Pendorong produksi adalah peluncuran pabrik baru di Kota Marburg, Jerman, yang sekarang menjadi salah satu fasilitas pembuat vaksin mRNA terbesar di dunia. Vaksin ini juga diproduksi di pabrik Pfizer di Belgia dan di tiga lokasi di Amerika Serikat.

Selanjutnya: Terdaftar di Rusia, vaksin hewan pertama di dunia untuk melawan virus corona

Editor: S.S. Kurniawan