JAKARTA. Ledakan jumlah populasi penduduk mengakibatkan kebutuhan pangan naik signifikan. Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi populasi Indonesia mendekati 300 juta orang pada 2050. Namun kenaikan kebutuhan pangan tidak diimbangi pasokan karena produksi pangan Indonesia mulai memasuki trend penurunan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, produksi pertanian perlu ditingkatkan setidaknya 70%. Namun upaya itu memiliki banyak tantangan terutama perubahan iklim, dinamika ekologis, degradasi kualitas tanah dan air. Selai itu juga konversi pertanian yang berubah menjadi pemukiman dan serangan penyakit hama. Pakar Bioteknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Agus Pakhpahan mengatakan, solusi yang bisa diterapakan di tingkat petani adalah penggunaan bioteknologi. "Pemanfaatan bioteknolgi di 27 negara selama 17 tahun telah berhasil memperluas areal tanam dari awalnya 1,7 juta ha hingga saat ini 175 juta ha," ujarnya, Kamis (14/8).
Bioteknologi solusi lonjakan kebutuhan pangan
JAKARTA. Ledakan jumlah populasi penduduk mengakibatkan kebutuhan pangan naik signifikan. Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi populasi Indonesia mendekati 300 juta orang pada 2050. Namun kenaikan kebutuhan pangan tidak diimbangi pasokan karena produksi pangan Indonesia mulai memasuki trend penurunan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, produksi pertanian perlu ditingkatkan setidaknya 70%. Namun upaya itu memiliki banyak tantangan terutama perubahan iklim, dinamika ekologis, degradasi kualitas tanah dan air. Selai itu juga konversi pertanian yang berubah menjadi pemukiman dan serangan penyakit hama. Pakar Bioteknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Agus Pakhpahan mengatakan, solusi yang bisa diterapakan di tingkat petani adalah penggunaan bioteknologi. "Pemanfaatan bioteknolgi di 27 negara selama 17 tahun telah berhasil memperluas areal tanam dari awalnya 1,7 juta ha hingga saat ini 175 juta ha," ujarnya, Kamis (14/8).