BIPI bidik pengelolaan 83 juta ton batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) membidik bisa menangani pengelolaan 83 juta ton batubara pada tahun 2018. Angka ini setara dengan kenaikan sekitar 5% daripada yang bisa dikerjakan tahun ini. 

BIPI melalui anak usahanya, menawarkan jasa infrastruktur pertambangan batubara terintegrasi. Kegiatan usaha BIPI termasuk pengelolaan pelabuhan khususu batubara, overland conveyor, coal processing plant dan crusher. Kapasitas pengelolaan produksi batubara BIPI tahun ini sekitar 70 juta ton per tahun.

Dari Januari sampai pertengahan Desember 2017, BIPI melakukan penanganan aktual batubara sebesar 77,32 juta ton. Penanganan aktual PT Mitratama Pratama sebesar 19,28 juta ton dan PT Nusa Tambang Pratama sebesar 58,04 juta ton. "Tahun ini kami bidik bisa sampai 79 juta ton, tahun depan kami bidik bisa 83 juta ton," kata Michael Wong, Direktur Keuangan BIPI usai paparan publik di Jakarta, Selasa (12/12).


Sedangkan pada tahun 2016, BIPI menangani 62 juta ton batubara. Tahun depan, BIPI optimistis kinerja laba bersih pun bisa membaik. "Lebih tinggi dari tahun ini. Angka proyeksi kami sekitar US$ 42 juta laba bersih tahun depan," lanjutnya.

Asal tahu, sampai dengan kuartal III-2017, BIPI membukukan laba bersih US$ 34,51 juta. Padahal, periode yang sama tahun 2016, BIPI membukukan laba bersih US$ 2,46 juta. Ini karena ada kontribusi dari kenaikan laba ventura bersama.

Dari sisi pendapatan, Michael pun optimistis bisa mengantongi pertumbuhan double digit. Hal ini karena BIPI memiliki rencana akuisisi PT Mitratama Perkasa dari PT Sumber Energi Andalan sebesar 30% saham perusahaan atau senilai US$ 120 juta.

"Sekarang ini yang konsolidasi dari minyak dan PHL (PT Putra Hulu Lematang). Dalam waktu dekat ini diharapkan pengambilanalihan bisa rampung tahun ini dan tahun depan bisa konsolidasi," lanjutnya.

Meski tahun 2017 akan segera berakhir, dia optimistis pengambilalihan bisa rampung tahun ini. "Masih ada dua minggu," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati