KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) optimistis menghadapi kuartal IV seiring pencapaian di kuartal III 2019. Dalam laporan keuangan perusahaan, pada kuartal III 2019, BIPI mencatatkan pendapatan sebesar US$ 48,07 juta atau meningkat 335% year on year (yoy) dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama ditahun sebelumnya. Pada kuartal III 2019, BIPI mencatatkan pendapatan sebesar US$ 11 juta. Baca Juga: Realisasi Sembilan Proyek Molor, Astrindo (BIPI) Restrukturisasi Profil Keuangan Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sepanjang kuartal III 2019 tercatat sebesar US$ 12,91 juta atau meningkat drastis sekitar 478% yoy. Asal tahu saja, pada kuartal III 2019, perusahaan mencatatkan rugi sebesar US$ 3,41 juta. Sekretaris Perusahaan BIPI Kurniawati Budiman menjelaskan, peningkatan laba disebabkan oleh peningkatan pendapatan. "Juga seiring dengan peningkatan volume penanganan batu bara pelanggan utama Astrindo," ujar Kurniawati kepada Kontan.co.id, Kamis (31/10). Lebih jauh Kurniawati mengungkapkan, faktor lain yang mendorong peningkatan laba bersih yaitu penghematan biaya beban bunga yang merupakan dampak positif dari restrukturisasi pinjaman yg dilakukan pada akhir 2018. Disisi lain, CFO & Direktur Keuangan BIPI Michael Wong mengungkapkan, BIPI optimistis menghadapi kuartal IV 2019. Baca Juga: Astrindo (BIPI) melanjutkan proyek Sumatra dan Kalimantan senilai US$ 2,5 miliar "Proyeksi di kuartal IV 2019 untuk pendapatan sekitar US$ 64 juta dan pendapatan US$ 23 juta," jelas Mochael ketika ditemui di kantornya, Kamis (31/10). Lebih jauh Michael menambahkan, sembilan proyek infrastruktur di Kalimantan dan Sumatera kini masih dalam tahapan due diligence. Pihaknya berharap secara bertahap proyek ini dapat mulai onstream di semester pertama 2020 mendatang. "Itu long term proyek dengan satu proyek konstruksinya bisa memakan waktu tiga tahun. Masih on track, masih jalan sesuai jadwal. Kalau sudah realisasi, mulai ke pembebasan lahan dan sebagainya," jelas Michael.
BIPI bukukan kenaikan pendapatan signifikan di kuartal III-2019
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) optimistis menghadapi kuartal IV seiring pencapaian di kuartal III 2019. Dalam laporan keuangan perusahaan, pada kuartal III 2019, BIPI mencatatkan pendapatan sebesar US$ 48,07 juta atau meningkat 335% year on year (yoy) dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama ditahun sebelumnya. Pada kuartal III 2019, BIPI mencatatkan pendapatan sebesar US$ 11 juta. Baca Juga: Realisasi Sembilan Proyek Molor, Astrindo (BIPI) Restrukturisasi Profil Keuangan Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sepanjang kuartal III 2019 tercatat sebesar US$ 12,91 juta atau meningkat drastis sekitar 478% yoy. Asal tahu saja, pada kuartal III 2019, perusahaan mencatatkan rugi sebesar US$ 3,41 juta. Sekretaris Perusahaan BIPI Kurniawati Budiman menjelaskan, peningkatan laba disebabkan oleh peningkatan pendapatan. "Juga seiring dengan peningkatan volume penanganan batu bara pelanggan utama Astrindo," ujar Kurniawati kepada Kontan.co.id, Kamis (31/10). Lebih jauh Kurniawati mengungkapkan, faktor lain yang mendorong peningkatan laba bersih yaitu penghematan biaya beban bunga yang merupakan dampak positif dari restrukturisasi pinjaman yg dilakukan pada akhir 2018. Disisi lain, CFO & Direktur Keuangan BIPI Michael Wong mengungkapkan, BIPI optimistis menghadapi kuartal IV 2019. Baca Juga: Astrindo (BIPI) melanjutkan proyek Sumatra dan Kalimantan senilai US$ 2,5 miliar "Proyeksi di kuartal IV 2019 untuk pendapatan sekitar US$ 64 juta dan pendapatan US$ 23 juta," jelas Mochael ketika ditemui di kantornya, Kamis (31/10). Lebih jauh Michael menambahkan, sembilan proyek infrastruktur di Kalimantan dan Sumatera kini masih dalam tahapan due diligence. Pihaknya berharap secara bertahap proyek ini dapat mulai onstream di semester pertama 2020 mendatang. "Itu long term proyek dengan satu proyek konstruksinya bisa memakan waktu tiga tahun. Masih on track, masih jalan sesuai jadwal. Kalau sudah realisasi, mulai ke pembebasan lahan dan sebagainya," jelas Michael.