KONTAN.CO.ID - DEPOK. Salah satu kekhawatiran pandemi Covid-19 adalah terbatasnya stok pangan. Ya, dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB), cukup mempengaruhi rantai distribusi. Terlebih seperti komoditas hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) lantas meminta masyarakat untuk menanam sendiri komoditas hortikultura seperti sayuran, dengan masa panen yang relatif pendek. Dengan begitu, mereka setidaknya bisa meminimalisir kekurangan pangan. Jauh sebelum imbauan itu disampaikan, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna sudah lebih dulu melakukannya. Ketika pandemi ini belum semasif seperti sekarang, Pradi rupanya sudah meminta warganya untuk menanam sayuran. Tak sekadar asal bicara, upaya itu dia contohkan di kediaman sekitarnya sebelum menyasar warga di banyak tempat. “Gerakan menanam tanaman pangan ini sudah kami gagas sebulan lalu. Kami juga bagikan bibit kepada masyarakat,” ujar Pradi usai memanen hasil sayuran bersama warga di kawasan Pondok Terong, Cipayung, Depok, Selasa (28/4). “Alhamdulillah sekarang sudah panen di beberapa tempat. Salah satunya di Cipayung sekarang,” lanjut pria yang hobi olahraga itu. Adapun bantuan bibit yang diberikan antara lain kangkung, sawi, terong, hingga bayam. Rata-rata umur sayuran yang dipanen kurang dari dua bulan. Saat ini, Pradi membina banyak kepala keluarga, yang tersebar di seantero Depok. Pradi berdalih bahwa apa yang dilakukannya tak lepas kekhawatirannya akan kecukupan gizi masyarakat. Dia mengatakan, dengan makin terbatasnya akses publik terhadap pasar, maka menanam sendiri merupakan solusi terbaik. “Karena memang kita dihadapkan pada situasi dilematis. Minimal dengan mengoptimalkan lahan di pekarangan, atau lahan-lahan kosong lain, warga bisa terbantu,” beber Ketua DPC Partai Gerindra tersebut.
BPIP imbau warga tanam sayuran, Pradi: Alhamdulillah kami sudah panen
KONTAN.CO.ID - DEPOK. Salah satu kekhawatiran pandemi Covid-19 adalah terbatasnya stok pangan. Ya, dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB), cukup mempengaruhi rantai distribusi. Terlebih seperti komoditas hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) lantas meminta masyarakat untuk menanam sendiri komoditas hortikultura seperti sayuran, dengan masa panen yang relatif pendek. Dengan begitu, mereka setidaknya bisa meminimalisir kekurangan pangan. Jauh sebelum imbauan itu disampaikan, Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna sudah lebih dulu melakukannya. Ketika pandemi ini belum semasif seperti sekarang, Pradi rupanya sudah meminta warganya untuk menanam sayuran. Tak sekadar asal bicara, upaya itu dia contohkan di kediaman sekitarnya sebelum menyasar warga di banyak tempat. “Gerakan menanam tanaman pangan ini sudah kami gagas sebulan lalu. Kami juga bagikan bibit kepada masyarakat,” ujar Pradi usai memanen hasil sayuran bersama warga di kawasan Pondok Terong, Cipayung, Depok, Selasa (28/4). “Alhamdulillah sekarang sudah panen di beberapa tempat. Salah satunya di Cipayung sekarang,” lanjut pria yang hobi olahraga itu. Adapun bantuan bibit yang diberikan antara lain kangkung, sawi, terong, hingga bayam. Rata-rata umur sayuran yang dipanen kurang dari dua bulan. Saat ini, Pradi membina banyak kepala keluarga, yang tersebar di seantero Depok. Pradi berdalih bahwa apa yang dilakukannya tak lepas kekhawatirannya akan kecukupan gizi masyarakat. Dia mengatakan, dengan makin terbatasnya akses publik terhadap pasar, maka menanam sendiri merupakan solusi terbaik. “Karena memang kita dihadapkan pada situasi dilematis. Minimal dengan mengoptimalkan lahan di pekarangan, atau lahan-lahan kosong lain, warga bisa terbantu,” beber Ketua DPC Partai Gerindra tersebut.