KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri peledakan untuk sektor pertambangan siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi, khususnya terkait dengan digitalisasi dan Artificial Intelligence (AI) yang sangat dinamis. Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Sudirman Widhy menyatakan sektor industri pertambangan di dunia dan Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan, terutama perkembangan globalisasi dan teknologi informasi yang sangat dinamis sehingga diperlukan untuk beradaptasi dengan setiap perubahan yang terus terjadi untuk memastikan kesuksesan yang berkelanjutan. “Saat ini, teknologi digitalisasi adalah salah satu perubahan yang harus diimplementasikan di semua industri, termasuk di sektor pertambangan agar bisnis yang mereka jalankan tidak tertinggal, termasuk di dalamnya ada industri peledakan yang mendukung aktivitas operasional pertambangan,” kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Sudirman menambahkan, digitalisasi bisnis juga erat kaitannya dengan penggunaan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), yang diprediksi mampu memberikan banyak keuntungan baru. Kemampuan AI untuk mengolah data besar dengan cepat dan akurat adalah salah satu keuntungan yang dapat mengubah cara kerja bisnis di berbagai sektor industri, termasuk dalam industri pertambangan. Oleh karena itu, lanjut Sudirman, The 7th International Drill & Blast Conference 2024 mengambil tema "Optimisasi Kecerdasan Buatan dan Digitalisasi dalam Industri Peledakan" dengan harapan acara ini akan menjadi sarana diskusi dan berbagi pengetahuan bagi para peserta tentang bagaimana melakukan perbaikan kinerja pengeboran & peledakan. “Dengan menerapkan digitalisasi dan memanfaatkan Kecerdasan Buatan, diharapkan produksi dapat lebih optimal serta meningkatkan efisiensi untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan,” kata Sudirman. Sudirman pun berharap ada diskusi tentang bagaimana melakukan perbaikan terhadap metode peledakan, mengingat kegiatan pertambangan dan peledakan saat ini berlangsung di area yang dekat dengan masyarakat sekitar tambang sehingga diperlukan metode peledakan yang ramah lingkungan dengan dampak minimal. Sementara itu Wakil Ketua Umum ASPRODISPA, Risen Delta menyatakan The 7th International Drill & Blast Conference 2024 menekankan pembahasan tentang digitalisasi dalam peledakan sebagai topik utama. “Di tahun-tahun ini dan mungkin di tahun-tahun mendatang, kita akan melihat lebih banyak digitalisasi dalam sebagian besar kegiatan kita termasuk bor dan peledakan, sehingga kita harus siap beradaptasi dan mengoptimasisasinya,” kata Risen. Sebagai praktisi pengeboran dan peledakan, kata Risen, pihaknya harus memastikan untuk selalu memegang kendali atas topik yang sedang berkembang ini dalam rangka menciptakan lebih banyak nilai bagi pelanggan dan menciptakan efektivitas yang maksimal dalam cara bekerja. “Digitalisasi tentu akan membantu kita mencapai tujuan kita. Ingatlah, industri lain di seluruh dunia telah secara luas membahas Kecerdasan Buatan (AI) yang banyak digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Saya pribadi sangat berharap untuk melihat aplikasi AI yang dipresentasikan dalam acara ini,” tandasnya. Dalam kesempatan tersebut Risen menjelaskan ASPRODISPA adalah asosiasi yang secara aktif membantu Pemerintah Indonesia untuk memastikan distribusi dan pasokan produk peledak dikelola dengan baik.
“Kami memiliki 12 anggota perusahaan distribusi dan produsen bahan peledak di Indonesia,” kata dia. Kedua belas anggota ASPRODISPA antara lain, PT Dahana, PT Multi Nitrotama Kimia, PT Trifita Perkasa, PT Armindo Prima, PT Pindad, PT Mexis, PT Asa Karya, PT Distribusi Amo Nusantara, PT Kaltim Nitrate Indonesia, PT Prima Mega Blasting, PT Bumi Tala, PT Aneka Gas. Sementara itu Juju Juanda, Conference Chairman The 7th International Drill & Blast Conference 2024 mengungkapkan bahwa konferensi tahun 2024 ini diikuti setidaknya lebih dari 250 peserta dan 34 pembicara, yang sebagian besar merupakan praktisi-praktisi peledakan di industri pertambangan dari seluruh Indonesia. “Selain itu terdapat beberapa perwakilan delegasi dari negara lain yang menjadi pembicara maupun peserta di acara ini, diantaranya dari Amerika Serikat, Chile, India, Australia dan negara-negara lainnya,” tutup Juju. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini