JAKARTA. Direktur Utama Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan menepis tuduhan bahwa masih ada praktik percaloan dalam jual beli tiket kereta api, terutama menjelang mudik lebaran. Menurutnya, ruang gerak calo tidak dimungkinkan lagi dalam jual beli tiket kereta, karena PT KAI sudah menerapkan sistem boarding seperti pada pesawat. "Kalau ada kecurangan baik dari internal (PT KAI) maupun agen, (jika bisa dibuktikan) saya kasih hadiah Rp 5 juta," ujar Jonan di stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (21/5). Jonan mengatakan dengan sistem boarding, identitas penumpang harus sesuai KTP yang sebenarnya. Bila ada yang menggunakan KTP palsu akan dibatalkan keberangkatannya dan juga bisa dipidana. Terkait pembelian tiket, Jonan menyarankan masyarakat untuk membeli tiket secara online atau melalui agen baik di kantor pos maupun minimarket. Kalau membeli melalui agen, kata dia memang sedikit lebih mahal karena ada fee untuk agen. Jonan menegaskan fee tersebut tidak masuk ke kas PT KAI. "Bisa juga telepon ke call centre 121 untuk pesan tiket," sarannya. Terkait persediaan tiket lebaran, Jonan mengatakan persediaan tiket masih ada. "Menurut saya tiket enggak habis. Banyak yang pesan berkali-kali atau menggunakan KTP berbeda-beda, akibatnya batal, enggak jadi," ujarnya. Tahun ini diperkirakan jumlah penumpang KAI selama 20 hari arus mudik dan balik lebaran mencapai 5 juta penumpang. PT KAI menambah kapasitas tempat duduk sebanyak 15% atau 21.000 tempat duduk dari jadwal reguler.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bisa buktikan ada calo, KAI kasih hadiah Rp 5 juta
JAKARTA. Direktur Utama Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan menepis tuduhan bahwa masih ada praktik percaloan dalam jual beli tiket kereta api, terutama menjelang mudik lebaran. Menurutnya, ruang gerak calo tidak dimungkinkan lagi dalam jual beli tiket kereta, karena PT KAI sudah menerapkan sistem boarding seperti pada pesawat. "Kalau ada kecurangan baik dari internal (PT KAI) maupun agen, (jika bisa dibuktikan) saya kasih hadiah Rp 5 juta," ujar Jonan di stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (21/5). Jonan mengatakan dengan sistem boarding, identitas penumpang harus sesuai KTP yang sebenarnya. Bila ada yang menggunakan KTP palsu akan dibatalkan keberangkatannya dan juga bisa dipidana. Terkait pembelian tiket, Jonan menyarankan masyarakat untuk membeli tiket secara online atau melalui agen baik di kantor pos maupun minimarket. Kalau membeli melalui agen, kata dia memang sedikit lebih mahal karena ada fee untuk agen. Jonan menegaskan fee tersebut tidak masuk ke kas PT KAI. "Bisa juga telepon ke call centre 121 untuk pesan tiket," sarannya. Terkait persediaan tiket lebaran, Jonan mengatakan persediaan tiket masih ada. "Menurut saya tiket enggak habis. Banyak yang pesan berkali-kali atau menggunakan KTP berbeda-beda, akibatnya batal, enggak jadi," ujarnya. Tahun ini diperkirakan jumlah penumpang KAI selama 20 hari arus mudik dan balik lebaran mencapai 5 juta penumpang. PT KAI menambah kapasitas tempat duduk sebanyak 15% atau 21.000 tempat duduk dari jadwal reguler.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News