Bisa didistribusikan awal 2021, berapa harga vaksin corona?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu lalu, Indonesia telah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac. PT Bio Farma (Persero) memproyeksikan Februari 2021 vaksin sudah bisa didistribusikan, tepatnya setelah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). 

Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto menjelaskan vaksin yang sudah diterima beberapa waktu lalu bernama CovidVac sejumlah 1.200.568 vial. Sebanyak 568 vial untuk sampling uji mutu yang dilakukan Bio Farma dan Badan POM. 

"Target vaksin yang akan kami terima sebanyak 3 juta sehingga sisanya yang 1,8 juta dosis lagi akan diterima di akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021," jelasnya dalam acara virtual, Selasa (8/12).  


Baca Juga: Selain vaksin siap pakai, Bio Farma bakal datangkan 45 juta dosis bahan baku vaksin

Bambang menjelaskan lebih lanjut, Bio Farma juga akan menerima dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 15 juta dosis pada Desember 2020. Kemudian, pada Januari 2021 sebanyak 30 juta dosis bulk juga akan kembali diimpor ke Indonesia.  

Mengenai nilai importasi vaksinnya, Bambang belum bisa memerinci. "Impor ini kan ada yang dalam bentuk jadi, ada juga yang bentuk setengah jadi ini pun nanti harganya berbeda-beda. Rasanya belum bisa menyampaikan nilai totalnya," jelasnya. 

Mengenai kapan vaksin ini akan didistribusikan, Bambang menjelaskan setelah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) yang proyeksinya di akhir Januari 2021, perkiraannya Februari 2021 sudah harus didistribusikan. 

"Karena vaksin yang kami terima sudah jadi, sehingga kalau sudah dapat izin, maka kami bisa langsung menggunakannya," jelasnya. 

Baca Juga: Soal penetapan kehalalan, MUI tunggu informasi tambahan dari perusahaan vaksin corona

Mengenai harga vaksin, Bambang mengatakan harga yang diberikan kepada pemerintah Rp 200.000 per dosis. Adapun satu orang membutuhkan dua dosis sehingga totalnya Rp 400.000/orang. 

Namun, untuk vaksin mandiri, Bambang belum bisa memerinci harganya.

"Vaksin mandiri akan berbeda lagi, kemasannya juga berbeda, selain itu ada juga yang single dose dan multi dose sehingga mempengaruhi harganya. Kemungkinan akan berbeda vaksin yang diberikan dengan vaksin program pemerintah," kata Bambang. 

Selanjutnya: DPR minta BPOM tak terburu-buru beri izin vaksin virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi