Selama ini, banyak orang beranggapan membudidayakan ikan hias cukup sulit dan merepotkan. Tapi tidak dengan ikan manfish. Ikan hias asal perairan Amazon, Amerika Selatan, ini cukup mudah untuk dikembangkan. Mahfud, pembudidaya manfish asal Kediri, Jawa Timur, bilang, untuk mengembangkan manfish, pilih indukan yang sehat dan sudah siap bertelur. Usia indukan produktif sekitar tujuh bulan. Mahfud sendiri pertama kali mulai membudidayakan ikan bertubuh pipih membeli indukan di sekitar wilayahnya. Saat itu, harga satu indukan sekitar Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per ekor.
Bila tidak ingin repot, bisa juga mengembangkan manfish dari anakan. Saat ini banyak dijual bibit ikan manfish di pasaran. Kata Mahfud, sebaiknya memilih bibit manfish berusia dua minggu. "Usia itu sudah cukup kuat untuk dibesarkan," ujarnya. Pembesaran manfish bisa dilakukan di kolam buatan. Yang penting tidak terkena cahaya matahari langsung. Menurut Mahfud, untuk menghalangi sinar matahari langsung, bisa dilakukan dengan menutup permukaan kolam dengan daun pisang atau daun kelapa. Atau, bisa juga dengan menggunakan jaring net. Sebelum memasukkan benih ikan manfish, ada baiknya air kolam diendapkan dulu selama satu hari.Pemberian pakan cukup dua kali sehari. Pakannya bisa berupa pelet atau mrutu. Untuk pakan mrutu bisa dibuat sendiri. Caranya dengan mendiamkan air bekas pemeliharaan lele dumbo. Bila air sudah menjamur, bisa diambil dan dijadikan pakan. Untuk menghindari penyakit, seminggu sekali kolam dibersihkan dan diganti air yang baru. Ikan manfish bisa dipanen saat usianya sudah dua bulan. Selain di kolam, budidaya manfish juga bisa dilakukan di dalam akuarium.
Seperti dilakukan Herlan Rikin, pembudidaya ikan manfish asal Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Ia melakukan budidaya manfish dalam skala besar. Menurutnya, bila budidaya dalam skala kecil kurang menguntungkan karena bibit ikan manfish mudah mati sebelum tumbuh dewasa. "Bibit manfish banyak dijual di toko-toko bibit ikan," katanya. Biasanya bibit dijual dalam kemasan kaleng berisi 500 ekor. Satu kaleng bibit dibeli dengan harga Rp 600.000. Bibit ikan ini diimpor dari berbagai negara, ada yang dari Australia dan Amerika. Menurut Herlan, sebelum bibit dimasukkan, air di akuarium harus diberi obat anti jamur dan suhunya harus benar-benar dijaga agar tidak banyak yang mati. Selama pemeliharaan, benih diberi pakan Artemia sp atau semacam kutu air hingga usia dua minggu. Selanjutnya bisa diberikan pakan cacing. (Selesai) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri