Bisa Jadi Stok Nasional, Pemerintah Diminta Serap Daging Sapi yang Terinfeksi PMK



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum (Ketum) Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Nanang mengusulkan agar sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) dan masih dapat dilakukan pemotongan bersyarat dapat diserap pemerintah.

Perusahaan plat merah seperti Bulog dan PT Berdikari dapat ditugaskan untuk melakukan penyerapan daging sapi tersebut. Nantinya daging sapi dengan pemotongan bersyarat tersebut dapat dijadikan buffer stok dalam memenuhi kebutuhan nasional.

Hal ini mempertimbangkan akan banyak sapi yang sudah sembuh dan masih akan jadi carrier dari virus PMK, sehingga diharuskan dilakukan pemotongan bersyarat.


"Karena jumlahnya kita perkirakan sangat banyak, maka kita meminta kepada pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang mungkin bisa memberikan penugasan kepada Bulog atau Berdikari untuk mau menampung ternak dari para peternak itu yang terpapar virus PMK dan sehingga ini bisa menjadi buffer stock," kata Nanang dalam Webinar Forwatan 2022, Kamis (30/6).

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 19 Provinsi sebagai Daerah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Nanang bilang, penyerapan tersebut akan mengurangi importasi daging yang dilakukan pemerintah. Sebagai informasi, Bulog telah mendatangkan daging kerbau dari India untuk mengatasi gejolak harga dan pemenuhan kebutuhan daging nasional.

"Tadinya Bulog impor daging kerbau dari India, kesempatan sekarang untuk bisa dialihkan daging kerbau India dengan membeli daging atau ternak yang terpapar PMK," imbuhnya.

Sehingga ada dua keuntungan yang didapatkan pemerintah. Yakni, menghemat devisa karena tak perlu membeli daging kerbau India, dan membantu peternak di tengah kondisi saat ini.

Nanang, menyebut, diperkirakan situasi penyebaran PMK di Indonesia takkan bisa selesai dalam hitungan bulan. Ia bahkan memprediksi PMK di Indonesia baru akan selesai hingga tiga tahun mendatang.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, pada dasarnya, pihaknya ataupun BUMN lainnya tentu siap jika ditugaskan dalam penyerapan tersebut.

Lantaran posisi Bulog sebagai operator, Awaludin menegaskan, perlu ada penugasan dahulu untuk penyerapan daging sapi atau ternak yang terjangkit PMK.

Namun juga perlu dipikirkan dampak dari sisi hulu hingga hilir jika dilakukan penyerapan daging sapi atau ternak yang terjangkit PMK tersebut. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit mulut dan kuku ini juga harus dilakukan.

"Tadi disampaikan tidak bisa menjangkiti manusia PMK ini. Tapi ini harus dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa memang virus itu tidak menyerang manusia. Artinya problem PMK itu ada pada sapinya atau bukan pada konsumennya, ini penting sehingga sapi yang dipotong dan distribusikan tidak merisaukan masyarakat," imbuh Awaludin.

Baca Juga: Cegah PMK Meluas, DPR Minta Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan Ternak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat