Bisa picu konflik global, PBB: Corona jadi krisis terburuk sejak Perang Dunia II



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Lebih dari 40.000 orang telah meninggal dunia dalam pandemi virus corona ketika penyakit itu menyebar di seluruh dunia. Dengan belum adanya tanda-tanda perbaikan, AS bersiap untuk periode tergelapnya setelah jumlah kasus kematian akibat corona di negara ini melampaui China.

Dilansir dari South China Morning Post, dalam hitungan bulan virus ini telah menginfeksi lebih dari 830.000 orang dalam krisis yang menekan politik dan ekonomi global ini.

Baca Juga: Aktor film Star Wars, Andrew Jack meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona


Tak hanya itu, kehidupan sekitar 3,6 miliar orang di berbagai penjuru dunia pun berubah karena telah diminta untuk tinggal di rumah dalam keadaan terkunci.

Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa memperkirakan periode dua minggu ke depan akan jadi saat yang berat ketika Gedung Putih secara resmi meluncurkan model wabah virus corona yang memproyeksikan akan ada 100.000 hingga 240.000 kasus kematian karena corona.

Prediksi ini terjadi ketika rekor kematian akibat corona di Amerika Serikat menembus angka 865 orang dalam 24 jam terakhir.

Artinya secara total jumlah korban tewas akibat corona di negeri Paman Sam telah menembus angka 3.873 orang. Spanyol, Prancis, dan Inggris juga melaporkan hari-hari paling mematikan mereka dengan meningkatnya jumlah kematian akibat pandemi corona.

Baca Juga: Merebak, China akan masukkan kasus corona tanpa gejala dalam hitungan

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pandemi coronavirus adalah krisis global terburuk sejak Perang Dunia II ketika ia menyatakan keprihatinannya bahwa hal itu dapat memicu konflik di seluruh dunia.

Editor: Tendi Mahadi