KONTAN.CO.ID - Ekonomi Indonesia mengalami kontraksi pada kuartal dua tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang April hingga Juni 2020 lalu minus 5,32%. Konsumsi rumahtangga, motor utama pertumbuhan negara kita, mencatatkan penurunan paling dalam. Pertumbuhan konsumsi rumahtangga di kuartal II minus 5,51%. Pemerintah pun menyiapkan jurus untuk mendongkrak konsumsi rumahtangga. Salah satunya: dengan memberikan bantuan subsidi upah bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Nilainya untuk setiap pekerja Rp 2,4 juta. Pemerintah menyiapkan bantuan subsidi upah untuk 15,72 juta pekerja, dengan anggaran total Rp 37,7 triliun. Jumlah itu mengacu data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek per 30 Juni 2020.
Bisa Salah Sasaran
KONTAN.CO.ID - Ekonomi Indonesia mengalami kontraksi pada kuartal dua tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang April hingga Juni 2020 lalu minus 5,32%. Konsumsi rumahtangga, motor utama pertumbuhan negara kita, mencatatkan penurunan paling dalam. Pertumbuhan konsumsi rumahtangga di kuartal II minus 5,51%. Pemerintah pun menyiapkan jurus untuk mendongkrak konsumsi rumahtangga. Salah satunya: dengan memberikan bantuan subsidi upah bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Nilainya untuk setiap pekerja Rp 2,4 juta. Pemerintah menyiapkan bantuan subsidi upah untuk 15,72 juta pekerja, dengan anggaran total Rp 37,7 triliun. Jumlah itu mengacu data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek per 30 Juni 2020.