Bisa Tumbuh di Mana Saja, Tapi Pembibitannya Tidak Mudah



weekend-apelLAZIMNYA, tanaman apel hidup di dataran tinggi. Namun, sejak 2006 silam, ada jenis apel yang bisa ditanam baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Namanya, apel india atau putsa. Secara sekilas, bentuk putsa mirip dengan apel malang. Warnanya pun hijau kekuningan. Namun ukurannya lebih kecil, sebesar bola tenis. Walau begitu, rasanya sangat manis, daging buahnya renyah, dan kulitnya lebih lembut daripada kulit apel malang. Tak seperti apel lain yang punya musim tanam tertentu, apel india cepat berbuah. Tak sampai setahun sejak bibit ditanam, putsa bisa berbuah. Sudah begitu, berbuahnya pun bisa kapan saja. Syaratnya, tanaman cukup terkena sinar matahari, rajin disirami, dan rutin dipupuk dengan pupuk kandang. Berbagai kelebihan itu membuat apel india sangat diminati. Namun sayang, bibitnya masih susah didapat. "Belum banyak yang mengebunkan karena harga bibitnya masih mahal," ujar Suko Budi Prayogo, pemilik Citra Agro Nursery, di Semarang, Jawa Tengah. Menurut Suko, bibit putsa mahal lantaran pembibitannya masih susah. Sebab, biji tanaman ini sukar tumbuh di luar habitat aslinya. Batang tanamannya juga tidak kokoh. Jadi, ketika akan dibudidayakan, hanya bisa ditopang tanaman apel lokal bidara laut. Ini sejenis apel dari Rembang yang rasa buahnya sepat. Caranya, bibit bidara laut yang lingkar batangnya sudah 1 cm dan perakarannya sudah lengkap, ditempel mata tunas indukan putsa yang setidaknya sudah tiga kali berbuah. "Cara lainnya dengan menyambung batang bidara laut dengan batang indukan putsa" lanjut Suko. Proses okulasi tersebut memakan waktu satu bulan. "Setelah sambungannya berdaun, serta tinggi sambungannya sudah 30 cm, baru kita jual," ujar Suko. Harga bibit bisa mencapai Rp 50.000 per batang. "Rata-rata terjual 500 bibit perbulan," ujar Suko. Marjinnya diatas 10% dari harga jual. Pembelinya kebanyakan para penangkar bibit ataupun pehobi. Dalam 30 hari pameran Flona di Lapangan Banteng, Jakarta, Agustus lalu, Suko menjual 2000 bibit. Cara menanam bibit ini juga mudah. Pertama-tama siapkan lubang berdiameter 60 cm x 60 cm. Sepertiga lubang diisi pupuk kandang, lalu ditutup sedikit dengan tanah galian. Biarkan lubang selama dua minggu. Setelah itu, masukkan bibit putsa ke dalam lubang tersebut "Jangan sampai media polibag pecah karena tanaman bisa stres dan mati," ujar Suko. Bibit putsa tadi diurug dengan tanah galian yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Soal penyakit, hanya kutu putih saja yang sering menghampiri Putsa. Penanganannya tinggal disemprot disinfektan organik. "Putsa bukan tanaman yang rewel," ujar Suko.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: