KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bisi International Tbk (
BISI) berusaha mempertahankan tren positif kinerja bisnisnya di tahun 2022. Perusahaan ini terus menjaga relasi kemitraan dengan para petani yang menghasilkan berbagai produk pangan. Presiden Direktur Bisi International Agus Saputra Wijaya menyampaikan, di tahun ini pihaknya optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan laba dobel digit dibandingkan tahun sebelumnya. Potensi tersebut masih sangat terbuka mengingat BISI terus fokus untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan penanaman jagung dengan para petani. “Kami juga akan mengembangkan kemitraan dengan petani di bidang hortikultura, terutama untuk tanaman cabai dan kentang supaya dapat memperkuat posisi daya tawar petani di pasar,” ungkap dia, Selasa (8/2).
Baca Juga: BISI Membidik Pertumbuhan Pendapatan 20% Tahun Ini BISI ingin para petani benar-benar bisa merasakan keunggulan produk benih perusahaan yang mana produktivitasnya lebih tinggi, sehingga biaya budidaya benih tersebut menjadi lebih rendah. BISI juga akan membantu menghubungkan hasil pertanian dengan benih tersebut dengan pembeli siaga, sehingga para petani yang bermitra bisa memperoleh keuntungan yang lebih baik. Lebih lanjut, untuk tahun ini Manajemen BISI menyediakan anggaran belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 82 miliar. Selain untuk kebutuhan rutin seperti perawatan mesin dan peralatan lainnya, capex tersebut juga dipakai untuk menambah mesin-mesin pengemasan (
packing) baru pestisida, dan pembangunan gudang dan kantor baru di Makassar, Gorontalo, dan Bima.
“Kami juga mengalokasikan capex untuk pembelian mesin panen untuk program kemitraan jagung, menambah armada
canvassing, serta pembelian barang modal lainnya,” imbuh Agus. Dengan alokasi capex yang cukup beragam, diharapkan bisnis BISI ke depannya akan berkembang lebih baik lagi. BISI juga berharap dapat lebih mendekatkan diri ke konsumen-konsumennya, yakni para petani di wilayah pertanian Indonesia melalui program kemitraan. Sekadar catatan, per kuartal III-2021, penjualan bersih BISI naik 12,97% (yoy) menjadi Rp 1,48 triliun. BISI juga mengalami kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 47,31% (yoy) menjadi Rp 225,90 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .