Bisi International (BISI) Incar Pertumbuhan Kinerja Dobel Digit pada Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bisi International Tbk (BISI) berharap bisa terus meningkatkan kinerja keuangannya baik pada sisa tahun ini maupun tahun mendatang. Sejumlah strategi bisnis disiapkan oleh perusahaan penyedia benih tanaman agrikultur dan pestisida tersebut.

Sebagaimana diketahui, BISI meraup kenaikan penjualan neto sebesar 24,32% year on year (YoY) menjadi Rp 1,84 triliun per kuartal III-2022. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BISI meningkat 50,79% menjadi Rp 340,78 miliar.

Agus Saputra Wijaya, Presiden Direktur BISI International mengatakan, sampai akhir tahun ini pihaknya tetap optimistis dapat meraih pertumbuhan penjualan dobel digit sesuai perkiraan pada awal tahun. 


“Kami juga berharap bisa mencapai rekor tertinggi yang baru untuk laba bersih perusahaan,” ujar dia, Senin (19/12).

Baca Juga: Digembok Tiga Tahun, Begini Upaya Bakrie Telecom (BTEL) Keluar Dari Suspensi Saham

Kinerja BISI didukung oleh puncak musim penanaman yang terjadi pada penghujung tahun ini di beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Barat yang kaya akan tanaman jagung. Dengan begitu, permintaan terhadap produk benih jagung BISI seperti BISI-18 dan BISI-321 bakal semakin meningkat.

Selain itu, produk pendamping atau agrokimia BISI seperti herbisida umum dan paket Boom Jagung maupun Paket Anti Gulma bakal sangat dibutuhkan para petani pada musim penanaman kali ini.

Sementara pada 2023, BISI kembali membidik pertumbuhan penjualan dan laba bersih dobel digit dibandingkan pencapaian pada 2022. Untuk meraih target tersebut, BISI berupaya terus berinovasi dalam mengembangkan produk, sehingga perusahaan ini dapat menjawab kebutuhan benih maupun agrokimia dari para petani Indonesia.

“Kami ingin memberikan produk yang tahan atas serangan virus, penyakit, dan perubahan cuaca yang ekstrim, sehingga produktivitas petani akan tumbuh lebih baik,” ungkap Agus.

BISI juga akan lebih fokus menggarap kemitraan penanaman jagung dengan petani di seluruh wilayah sentra jagung Indonesia. Tahun ini BISI telah menanamkan jagung di lahan kemitraan sekitar 65.000 hektar, sedangkan pada tahun depan akan ditingkatkan menjadi sekitar 100.000 hektar.

Agus menyebut, BISI menyediakan benih jagung hibrida dan pestisida kepada petani mitra. Kemudian, petani tersebut akan menjual hasil tanaman jagungnya secara langsung tanpa melalui rantai perdagangan yang panjang ke Feedmill Charoen Pokphand Indonesia yang notabene masih terafiliasi dengan BISI. Alhasil, potensi keuntungan yang diperoleh petani jagung akan lebih besar.  

Selain itu, BISI juga fokus mengembangkan pasar benih hibrida yang ada, mengingat penggunaan benih tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan luasan penanaman padi secara umum di Indonesia.

Sedangkan untuk benih holtikultura, BISI memiliki beberapa varietas baru untuk benih melon hibrida, semangka tanpa biji hibrida, dan cabai hibrida. Benih-benih tersebut dinilai memiliki tingkat produktivitas dan kualitas panen yang baik, di samping tahan terhadap berbagai serangan penyakit dan virus.

Baca Juga: Manajemen Mitratel (MTEL) Borong 23,84 juta Saham Lewat MESOP

BISI juga terus mengembangkan produk pestisida dan agrokimia. Misalnya, perusahaan ini bakal merilis beberapa paket baru untuk produk agrokimia yang dapat diaplikasikan secara lengkap oleh para petani bawang merah. 

“Hal ini untuk mengantisipasi serangan ulat dan serangga lainnya,” tukas Agus.

Lebih lanjut, BISI secara konsisten berusaha memperkuat distribusi produk-produknya ke berbagai daerah dengan mengandalkan armada canvasser. Hingga akhir 2022, BISI telah memiliki sekitar 220 unit armada canvasser.

Agus menilai, jumlah tersebut sudah cukup untuk mempercepat penyebaran dan pengenalan produk BISI di wilayah-wilayah sentra penanaman. BISI pun membuka peluang untuk menambah jumlah armada canvasser pada tahun depan.

“Kami akan terus evaluasi potensi penambahan canvasser apabila memang dibutuhkan, terutama di daerah yang saat ini belum terjangkau sebaran produk kami,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi