Bisi International klaim sistem tanam rapat genjot produktivitas jagung



KONTAN.CO.ID - KEDIRI. Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko, Presiden Direktur PT BISI International Tbk (BISI) Jemmy Eka Putra, dan Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Tjiu Thomas Effendy melakukan seremonial panen raya jagung di Desa Mejono, Kec. Plemahan, Kabupaten Kediri, Kamis (18/10).

Panen jagung berlangsung di areal lahan 42,8 hektare di desa Mejono dan diikuti oleh lebih seribu petani yang berasal dari seluruh wilayah Jawa Timur serta perwakilan di beberapa provinsi di Indonesia.

Acara bertajuk “Guyub Panen Nusantara” merupakan panen jagung diberi nama BISI 18. Jagung tersebut merupakan pembenihan yang diproduksi oleh PT. BISI. Beda jagung ini terletak di penanaman.


Jagung ini dapat ditanam menggunakan sistem tanam jarak rapat 60 cm x 15 cm. BISI mengklaim dengan itu hasil produksi panen bisa mencapai 12,8 ton pipil kering per hektare.

“Penerapan inovasi penting, dengan menghasilkan varietas jagung hibrida yang mampu menghasilkan produktivitas tinggi, 100 ribu tanaman per hektare yang normal 62,5 ribu tanaman per hektare,” ujar Jemmy Eka Putra dalam pidatonya

Jemmy mengklaim bahwa Provinsi Jawa timur sebagai penyumbang produksi Jagung terbesar di Indonesia. Hal tersebut ditunjang oleh produksi dari satu juta hektare lahan Jagung di Jawa Timur per tahun.

Tahun depan Jemmy menargetkan adanya peningkatan produktivitas jagung pipil. BISI berencana akan meningkatkan kemitraan dengan petani jagung hingga 100 ribu hektare di tahun 2019. Sementara dalam tiga tahun ini BISI sudah menjalani kemitraan dengan petani jagung seluas 88.638 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto