JAKARTA. PT Bisi International Tbk mengincar kenaikan penjualan benih jagung hibrida pada tahun ini. Sepanjang 2013, penjualan benih jagung ditargetkan bisa mencapai 12.500 ton, atau lebih tinggi 38% dibanding tahun lalu, yaitu 9.000 ton.Market Development Corn Seed Manager PT Tanindo Intertraco Doddy Wiratmoko optimistis target penjualan tercapai mengingat cuaca tahun ini cenderung kering.Kondisi tersebut dapat meminimalisasi adanya serangan hama, dan meningkatnya penanaman jagung di kalangan petani. Sekadar mengingatkan, Tanindo Intertraco merupakan anak usaha Bisi International yang khusus menjual benih produksi Bisi. Menurut Doddy, saat ini, Bisi sudah memiliki enam varietas benih jagung hibrida, yaitu BISI 2, BISI 12, BISI 16, BISI 816, BISI 222, dan BISI 18. Dua varietas teranyar, yaitu BISI 222 yang diluncurkan sejak awal 2011, dan varietas BISI 18 yang baru diperdagangkan pada Oktober tahun lalu. Sejauh ini, 60% penjualan jagung hibrida masih didominasi varietas BISI 2 yang merupakan varietas terlama. Nah, tahun ini diharapkan penjualan BISI 2 tetap stabil. Maklum, tahun ini, Tanindo bakal lebih menggenjot penjualan dua varietas terbaru, yaitu BISI 222 dan BISI 18.Doddy mengklaim, dua varietas itu memiliki keunggulan dibanding varietas sebelumnya. BISI 222 lebih tahan serangan hama penyakit peronosclerospora maydis (bulai), sementara BISI 18 dapat menghasilkan buah jagung yang lebih besar dan seragam. Tahun lalu, penjualan benih jagung BISI 222 mencapai 1.000 ton, atau berkontribusi 11,1% pada total penjualan benih jagung Bisi International pada tahun lalu. Sementara, varietas BISI 18 berhasil terjual 60 ton sampai penghujung tahun lalu. Adapun, tahun ini, kedua varietas itu ditargetkan bisa terjual masing-masing sebanyak 2.500 ton. "Kami berupaya terus memperkenalkan varietas baru ini kepada para petani, distributor, dan para investor, untuk mendongkrak penjualan keduanya," kata Doddy.Wajar, perusahaan getol mengerek penjualan benih jagung. Sebab, sekitar 40% pendapatan Bisi International disumbang dari penjualan benih jagung. Sisanya, dari penjualan benih padi, benih horlikultura, pestisida, dan pupuk. Sementara, tahun ini kontribusi pendapatan dari benih jagung ditargetkan naik 10%-20%.Ekspor naik 100% Selama ini, jagung hibrida produksi PT Bisi International Tbk sudah diekspor ke India, Srilanka, dan Thailand. Doddy menargetkan, tahun ini, ekspor benih jagung bisa mencapai 200 ton, atau dua kali lipat dari ekspor tahun lalu, yakni 100 ton. Menurutnya, potensi penjualan ke India, Srilanka, dan Thailand cukup besar. Maklum, ketiga negara itu membutuhkan benih jagung dalam jumlah besar, namun belum bisa memproduksi secara besar-besaran. Sampai saat ini, jenis benih yang diekspor hanya BISI 2. Pasalnya,varietas BISI 2 yang paling cocok dengan kondisilahan di ketiga negara tersebut. "BISI 2 mudah ditanam, artinya mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lahan. Varietas ini juga mudah dirawat", jelas Doddy. Namun, dia bilang, tidak tertutup kemungkinan, ke depan, Tanindo akan mengekspor varietas jagung hibrida lainnya, jika ada permintaan.Sayang, perusahaan belum mau menyebutkan pencapaian kinerja tahun lalu. Yang jelas, sampai kuartal III-2012, Bisi International sudah meraup pendapatan Rp 617 miliar, dengan laba bersih Rp Rp 102 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bisi targetkan jualan benih jagung naik 38%
JAKARTA. PT Bisi International Tbk mengincar kenaikan penjualan benih jagung hibrida pada tahun ini. Sepanjang 2013, penjualan benih jagung ditargetkan bisa mencapai 12.500 ton, atau lebih tinggi 38% dibanding tahun lalu, yaitu 9.000 ton.Market Development Corn Seed Manager PT Tanindo Intertraco Doddy Wiratmoko optimistis target penjualan tercapai mengingat cuaca tahun ini cenderung kering.Kondisi tersebut dapat meminimalisasi adanya serangan hama, dan meningkatnya penanaman jagung di kalangan petani. Sekadar mengingatkan, Tanindo Intertraco merupakan anak usaha Bisi International yang khusus menjual benih produksi Bisi. Menurut Doddy, saat ini, Bisi sudah memiliki enam varietas benih jagung hibrida, yaitu BISI 2, BISI 12, BISI 16, BISI 816, BISI 222, dan BISI 18. Dua varietas teranyar, yaitu BISI 222 yang diluncurkan sejak awal 2011, dan varietas BISI 18 yang baru diperdagangkan pada Oktober tahun lalu. Sejauh ini, 60% penjualan jagung hibrida masih didominasi varietas BISI 2 yang merupakan varietas terlama. Nah, tahun ini diharapkan penjualan BISI 2 tetap stabil. Maklum, tahun ini, Tanindo bakal lebih menggenjot penjualan dua varietas terbaru, yaitu BISI 222 dan BISI 18.Doddy mengklaim, dua varietas itu memiliki keunggulan dibanding varietas sebelumnya. BISI 222 lebih tahan serangan hama penyakit peronosclerospora maydis (bulai), sementara BISI 18 dapat menghasilkan buah jagung yang lebih besar dan seragam. Tahun lalu, penjualan benih jagung BISI 222 mencapai 1.000 ton, atau berkontribusi 11,1% pada total penjualan benih jagung Bisi International pada tahun lalu. Sementara, varietas BISI 18 berhasil terjual 60 ton sampai penghujung tahun lalu. Adapun, tahun ini, kedua varietas itu ditargetkan bisa terjual masing-masing sebanyak 2.500 ton. "Kami berupaya terus memperkenalkan varietas baru ini kepada para petani, distributor, dan para investor, untuk mendongkrak penjualan keduanya," kata Doddy.Wajar, perusahaan getol mengerek penjualan benih jagung. Sebab, sekitar 40% pendapatan Bisi International disumbang dari penjualan benih jagung. Sisanya, dari penjualan benih padi, benih horlikultura, pestisida, dan pupuk. Sementara, tahun ini kontribusi pendapatan dari benih jagung ditargetkan naik 10%-20%.Ekspor naik 100% Selama ini, jagung hibrida produksi PT Bisi International Tbk sudah diekspor ke India, Srilanka, dan Thailand. Doddy menargetkan, tahun ini, ekspor benih jagung bisa mencapai 200 ton, atau dua kali lipat dari ekspor tahun lalu, yakni 100 ton. Menurutnya, potensi penjualan ke India, Srilanka, dan Thailand cukup besar. Maklum, ketiga negara itu membutuhkan benih jagung dalam jumlah besar, namun belum bisa memproduksi secara besar-besaran. Sampai saat ini, jenis benih yang diekspor hanya BISI 2. Pasalnya,varietas BISI 2 yang paling cocok dengan kondisilahan di ketiga negara tersebut. "BISI 2 mudah ditanam, artinya mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lahan. Varietas ini juga mudah dirawat", jelas Doddy. Namun, dia bilang, tidak tertutup kemungkinan, ke depan, Tanindo akan mengekspor varietas jagung hibrida lainnya, jika ada permintaan.Sayang, perusahaan belum mau menyebutkan pencapaian kinerja tahun lalu. Yang jelas, sampai kuartal III-2012, Bisi International sudah meraup pendapatan Rp 617 miliar, dengan laba bersih Rp Rp 102 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News